Martapura, KP – Pemkab Banjar dipimpin Sekdakab HM Hilman mengikuti Rakor Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Kampanye Pilkada Serentak tahun 2020 Tahap II, secara virtual di Command Center Barokah, Martapura, pekan kemarin.
Rakor yang digelar Kemenko Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI tersebut, dipimpin Dirjen Administrasi Kewilayahan Bidang Polhukam Safrizal dan diikuti Pemerintahan Provinsi, Kabupaten/Kota serta KPU Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Safrizal menyampaikan, pilkada serentak 2020 meski ditengah pandemi Covid-19, tetap dilaksanakan, namun harus mematuhi protokol kesehatan ketat, dan bagi yang melanggar akan diberikan sanksi.
“Melalui rakor ini, kita jadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi serta mengambil langkah dan keputusan tepat dalam menegakkan protokol kesehatan demi mengerem penyebaran Covid-19,”ucapnya.
Pelaksana Harian Ketua KPU RI Ilham Saputra menyebutkan, daftar inventaris masalah dari laporan KPU daerah, diantaranya masih ada keraguan di KPU daerah untuk memberikan surat peringatan atau sanksi kepada paslon.
”Juga terhadap pelanggaran pemasangan APK dan masih banyaknya APK tambahan yang dibuat paslon tidak memenuhi ketentuan dan tidak sesuai lokasi, karena dipasang di area privat, bukan publik,” bebernya.
Ketua Bawaslu RI Abhan menyebutkan, selain ada beberapa yang terkait pelanggaran protokol kesehatan selama masa kampanye, pihaknya juga menemukan beberapa dugaan pelanggaran.
”Seperti 17 kasus dugaan pelanggaran di medsos, 8 kasus dugaan politik uang dan 9 kasus dugaan penyalahgunaan fasilitas pemerintah. Terhadap dugaan pelanggaran tersebut, Bawaslu sudah menindaklanjutinya sesuai prosedur,” tandasnya.
Jika ditemukan pelanggaran, pihaknya akan beri surat peringatan, bahkan kalau perlu pembubaran kegiatan kampanye dengan melibatkan stakeholder terkait.
Dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Deputi Pencegahan, Lilik Kurniawan menerangkan, mengenai update status nasional penanganan Covid-19, angka kesembuhan menunjukkan tren naik yang konsisten dari minggu sebelumnya menjadi 76,1%, ini akibat menurunnya kasus aktif dari minggu terakhir.
”Disamping itu, angka kematian juga terus menurun dari minggu sebelumnya menjadi 3,6%,” ungkapnya. (Wan/K-3)