Oleh : Lami Hayadi, S.Pd
Guru Penjaskes SDN Mekarsari Tanah Bumbu
Kondisi kegiatan pembelajaran yang tiba-tiba berubah akibat wabah virus Corona (Covid 19), ini menjadi tantangan bagi sekolah dan guru, khususnya guru mata pelajaran (mapel) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Karakteristik mapel ini lebih menekankan pada aspek psikomotorik, setelah secara teori dibelajarkan. Sejak kurikulum zaman orde lama sampai kurikulum zaman ini (K-13) ciri khas mapel PJOK lebih banyak di lapangan daripada di dalam kelas PBM-nya.
Dalam beberapa tematik dan pokok bahasan, sistem daring bisa dilakukan dengan penyajian tugas dan pemberian soal yang harus dijawab oleh siswa melalui media online oleh anak dengan sistem belajar dirumah (BDR), namun demikian ada hal yang dirasa belum memenuhi sasaran dari program PBM Mata pelajaran PJOK. Mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga adalah mata pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari siswa dimasa sekarang ini, karena dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan praktek olahraga siswa dapat membentengi diri dalam masalah kesehatan dan kebugaran, salah satunya dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah virus corona (Covid 19).
Mata pelajaran PJOK mengenalkan aspek kesehatan jasmani yang diimbangi pula aspek rohani berupa gerak (olah tubuh). Prinsip men sana in corpore sano(di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat pula). Prinsip utama menjaga kesehatan bersumber dari PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Perilaku berarti adab (kebiasaan) yang bersumber dari dalam diri (batin). Setiap perbuatan dalam mengaktualisasi sikap, itulah perilaku. Hidup bersih, berkenaan dengan kebiasaan di mana manusia bertempat tinggal atau lingkungan yang berkebiasaan bersih. Pada sekolah dasar yang berpola tematik, penanaman nilai-nilai kebersihan selalu bersentuhan dengan setiap mapel yang lain.
Tugas guru mata pelajaran PJOK bagaimana mengaktulisasikan nilai-nilai kebersihan agar tertanam dalam sanubari anak didik. Nilai sehat, mata pelajaran PJOK memberi pelajaran mengenai apa yang diperbuat dan apa yang dimakan dan diminum dan apa yang dihirup (bernapas), agar menunjang kesehatan tubuh anak didik. Dalam aktualisasinya dikenalkan konsep olah tubuh (senam, termasuk aktifitas atletis) dan permainan besar dan kecil dalam olahraga seperti : sepak bola, bola voli, bulu tangkis , dan lain-lain.
Berdasarkan keunikan mata pelajaran PJOK ini, maka program PBM-nya dirancang dengan role model (contoh yang benar) oleh guru, orang lain atau rekan sebayanya. Sehingga pembelajaran mata pelajaran PJOK akan efektif bila bermoda tatap muka. Namun pada saat ini, dengan diberlakukanya pembelajaran di rumah, sehingga memiliki tantangan tersendiri terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Pembelajaran di rumah tentunya harus mampu untuk meningkatkan tarap kebugaran siswa, keterampilan motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial, sehingga materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama agar pengalaman pendidikan jasmani tetap di dapatkan oleh siswa.
Berkaitan dengan operasional BDR mata pelajaran PJOK, jika anak didik memungkinkan dengan moda daring, guru merancang ulang rencana pembelajaran yang dapat beradaptasi (RPP adaptif). Guru membuat persiapan ekstra seperti memilah tayangan channel/kanal youtube yang paling relevan dengan bahan ajar, atau guru bisa pula membuat sendiri vidio pembelajaran, agar benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi serta karakter anak didik. Setelahnya, guru memberi instruksi melalui sms, WAG (Whatssap Group) atau Google Clasroom. Anak didik diminta mengikuti pelajaran sesuai alur dan tata tertib kelas maya. Anak didik yang telah menyelesaikan kegiatan diwajibkan memuat photo kegiatan atau vidio rekaman aktivitas.
Pertanyaannya, jika sekolah pinggiran seperti sekolah penulis apakah bisa BDR dengan moda daring? Sementara akses internet cukup sulit dan ketidak-mampuan ekonomi orang tua anak didik adalah persoalan yang medasar, sehingga sangat sulit merancang pembelajaran yang ideal untuk mapel PJOK pada masa peandemi ini. Terdapat beberapa kendala dalam proses pengajaran dan pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan selama ini. Secara khusus guru pengajar mapel PJOK telah mengidentifikasi berbagai kendala yang bersifat teknis dan non teknis. Dalam forum pertemuan guru pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan mendapatkan beberapa kendala. Kendala umum yang dihadapi dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, diantarnya: (1) Fasilitas media mengajar seperti HP, laptop tidak semua siswa memiliki, (2) tidak semua siswa mampu mengakses internet, (3) akses internet yang terbatas di setiap daerah dan banyak kendala lain yang mengiringi pelaksanaan BDR.
Pengetahuan dan peminatan siswa dalam pelaksanaan BDR melalui media online atau aplikasi sosmed dengan menggunakan android juga sangat penting untuk ditingkatkan. Keterbatasan pengetahuan dan kesulitan untuk mengaplikasikan android, laptop dan internet membuat hasil karya mereka menjadi monoton dan tidak menarik. Hal ini membuat mereka kurang tertarik dan cepat jenuh dalam memenuhi tugas-tugas sekolah pada umumnya dan PJOK khusunya.
Kesadaran terhadap pentingnya pembelajaran mandiri terhadap penggunaan aplikasi android, aplikasi sosmed serta internet secara baik dan benar serta menarik itulah yang harus menjadi tantangan guru dan sekolah terhadap siswa.Jika guru pendidikan jasmani dan kesehatan tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindak-lanjuti tantangan ini, prestasi akademik siswa sudah pasti akan terpengaruh, bahwa kekhawatiran para pakar pendidikan jasmani dan olahraga akan ancaman kekurangan gerak yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit akan mendera anak didik karena sistem imun yang lemah.
Dalam menjawab tantangan dimasa pandemik ini, perlu kiranya kita kembali memahami bahwa cakupan pendidikan jasmani olahraga kesehatan itu sangat luas, memungkinkan pendidikan jasmani dan kesehatan dapat dilakukan dimana saja, artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Hal ini harus menjadi betul-betul tugas bagi seluruh pemerhati pendidikan terutama guru pendidikan jasmani dan kesehatam, agar dapat melakukan pembelajaran secara kreatif meskipun peserta didik berada di rumah masing-masing, dalam setiap pembelajarannya, guru melakukan pembahasan mengenai kesehatan, dan kebugaran jasmani.
Guru mewajibkan peserta didiknya untuk melakukan latihan pisik sederhana yang dapat dilakukan di rumah, latihan pisik diberikan secara bervariasi, latihan pisik ini juga berguna untuk menjaga kebugaran dan daya tahan tubuh dan imunitas agar peserta didik tetap sehat dan bugar. Dengan teknik perekaman dan penyajian kegiatan yang baik akan menghasilkan karya yang baik dan tidak membosankan, bahkan akan lebih menjadi sebuah karya kreatif yang bisa dibagikan atau di-share dalam media online, dari sekedar sebuah pemenuhan tugas dari sekolah.
Belajar dirumah telah membantu peserta didik mengeksplorasi kreativitasnya secara lebih maksimal. Peserta didik melakukan hal lebih dari sekadar diinstruksikan oleh gurunya, dengan kreativitas dana antusisame yang dimiliki peserta didik. Kami meminta peserta didik untuk merekam kegiatan latihan fisik mereka. Ternyata, peserta didik tidak hanya sekedar merekam, namun mereka menambahkan berbagai efek sehingga vidio terlihat lebih menarik.