Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Utilitas Belum Dipindah, Pelebaran Jalan Masjid Jami Terganggu

×

Utilitas Belum Dipindah, Pelebaran Jalan Masjid Jami Terganggu

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 Klm Jalan Masjid Jami
TERGANGGU - Beberapa tiang dan kabel telepon masih bergelantungan di atas proyek pelebaran Jalan Masjid Jami. Keberadaannya dinilai mengganggu pengerjaan. (KP/Istimewa)

Banjarmasin, KP – Excavator terus bekerja. Sementara kabel telepon masih bergelantungan di atasnya. Sesekali gagang bucket alat berat itu menyentuh kabel ketika mengangkat tumpukan tanah. Membuat pekerjaan itu terlihat ngeri.

“Iya masih ada utilitasnya (jaringan telepon). Beberapa tiang. Kabelnya di atas masa di bawah juga ada. Terganggu juga kami kerja,” ujar salah seorang pekerja proyek pelebaran Jalan Masjid Jami, Reza, Senin (19/10/2020).

Baca Koran

Ya, Jalan Masjid Jami, Kelurahan Sungai Jingah akhirnya digarap tahun ini. Setelah pengerjaannya sempat tertunda di 2019 lalu. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin sudah menganggarkan sebesar Rp 1 miliar di 2020.

Kepala Bidang Jalan, Dinas PUPR Banjarmasin, Chandra mengakui, adanya utilitas berupa jaringan telepon cukup menjadi keluhan. Padahal, pihaknya sudah jauh-jauh hari memberitahukan kepada vendor untuk memindahkan jaringan tersebut.

“Jadi pada Juli tadi kami sudah berkoordinasi dengan telpon. Tapi sampai sekarang belum dipindah oleh mereka. Kami sangat mengharapkan agar tiang dan kabel itu segera dipindahkan,” harap Chandra.

Pemindahan jaringan telepon itu diharapkan bisa sesegeranya dilakukan. Terlebih ujar Chandra, pengerjaan ditarget selesai di November ini. Tentunya mereka ingin agar pekerjaan bisa berjalan lancar.

“Sampai saat ini kami masih berkoordinasi agar segera dipindahkan. Mau tidak mau pekerjaan harus tetap dilakukan walau utilitas di sana masih ada. Semoga dalam pekan ini segera dipindahkan,” harap Chandra lagi.

Selain itu, Chandra menjelaskan untuk panjang jalan yang dikerjakan sepanjang 106 meter dengan lebar sekitar 11 meter. Jalan itu dilebarkan dari turunan Jembatan Sulawesi II lurus ke arah depan Masjid Jami.

“Dari turun Jembatan Jalan Sulawesi sampai Jalan Samping Masjid Jami,” katanya.

Diketahui, turunan Jembatan Sulawesi II itu sempat disebut paling ekstrim di Banjarmasin. Betapa tidak, turun tersebut sebelum lahannya dibebaskan sempat terhalang banguan milik warga.

Baca Juga :  Pertajam Substansi Raperda Pemberdayaan Ormas, Pansus I Konsultasi ke Kemendagri RI

Selain proyek pelebaran jalan, Chandra juga menjelaskan Dinas PUPR Banjarmasin juga sudah membebaskan lahan untuk pengerjaan Jembatan Jalan Sulawesi I.

“Pembebasan lahan di sana ada dua, satu pelebaran jalan dan satunya untuk jembatan jalan sulawesi,” tambahnya.

Meski sudah melakukan pembebasan lahan sebelum pada 2019 lalu, Dinas PUPR kata Candra hanya sempat mengerjakan pelebaran jalan, karena terkendala anggaran.

“Mudah-mudahan Jembatan Jalan Sulawesi bisa dikerjakan tahun depan, kalau anggarannya mencukupi,” tukasnya. (sah/K-3)

Iklan
Iklan