Banjarmasin, KP – Debat Publik yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin kedua kalinya ini terlihat lebih hidup dan berjalan sengit. Pasalnya terjadi aksi lontar kebijakan masa lalu yang dianggap merugikan masyarakat.
Hal itu terlihat saat Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin nomor 1 Abdul Haris Makkie – Ilham Noor mencecar Paslon Nomor Urut 2, Ibnu Sina – Arifin Noor dengan menyebutkan kebijakan yang dianggapnya membebani masyarakat.
“Keputusan untuk membulatkan penggunaan air leding PDAM menjadi 10 kubik per bulan itu sangat memberatkan rakyat,” ungkap Calon Wakil Walikota Banjarmasin nomor urut 1, Ilham Noor saat pada sesi debat antar kandidat, Selasa (10/11) malam.
Kendati demikian, Ilham mengaku sudah mengetahui bahwa kebijakan yang sudah berjalan hampir dua tahun lebih itu sudah dihapuskan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin atas kesepakatan dengan dewan pengawas dan pihak PDAM Bandarmasih.
“Alhamdulillah sekarang keputusan 10 kubik per bulan itu sudah dihapuskan, kita berharap hal itu tidak akan kembali terjadi. Itu sangat merugikan masyarakat,” ucap Calon Wakil Walikota yang dikenal dengan jargon Banjarmasin Bangkit itu.
Hal tersebut ternyata membuat Paslon nomor urut 2 terpancing. Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 2 Ibnu sina langsung membalasnya dengan menyebutkan beberapa poin balasan.
“Ada beberapa aset milik Pemprov yang kami minta usahakan untuk dihibahkan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin untuk dikelola namun sampai saat ini tidak pernah dihibahkan,” cetusnya.
Padahal, menurut paslon dengan tagline Banjarmasin Baiman tersebut, jika hibah tersebut terlaksana, banyak hal yang bisa dilakukan pada aset pemprov itu
“Termasuk untuk pembangunan dan mendatangkan PAD tambahan bagi Kota Banjarmasin,” tandas Ibnu.(Zak/KPO-1)