Amuntai, KP – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar dialog interkatif mengenai penyakit stroke dalam rangka rangkaian Hari Stroke sedunia.
Dialog interaktif yang diselenggarakan beberapa waktu lalu tersebut menghadirkan narasumber dr Giri Wicaksono spesialis syaraf dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pembalah Batung Amuntai yang disiarkan secara langsung melalui Kominfo Tv dan streaming youtube.
Masih tingginya angka penderita penyakit stroke saat ini membuat semua orang harus tetap waspada, lebih lebih saat pendemi ini dimana aktifitas sehari hari lebih banyak dilakukan dirumah seperti mengerjakan tugas kantor, dan kegiatan lainnya sehingga membuat orang Mager alias (malas gerak) hal ini sangat berpotensi terhadap diri sesorang terkena serangan penyakit stroke.
Penyakit stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh rusaknya otak sehingga hilangnya fungsi otak,hal ini disebabkan terhambatnya aliran darah yang membawa oksigen.
Stroke sendiri dapat diklarifikasikan menjadi dua yg berdasarkan penyebabnya.
Pertama stroke iskemik dimana penyebab stroke ini adalah penyumbatan aliran darah sehingga kelancaran aliran darah terganggu. Yang kedua stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya arteri dalam otak yang memicu pendarahan disekitar organ tersebut yang berakibat terputusnya aliran darah ke otak sehingga dapat merusak fungsi otak secara permanen.
dr Giri Wicaksono saat menjadi nara sumber acara dialog interaktif dalam rangka peringatan hari stroke dunia yang jatuh pada tanggal 29 Oktober dengan tema Mari Bergerak Cegah Stroke yang dipandu oleh dr.I.Dewi Yuniati Sp.A. Sebagai Host.
Menurut dr Giri penyakit stroke merupakan penyakit yang menempati urutan ke dua setelah penyakit jantung yang menyebabkan kematian berdasarkan data dan riset.
Dan mengenai penanganan pasien stroke ini diperlukan empati dari seorang dokter seperti yang dilakukan oleh dokter Giri. “Saya ketika menangani pasien stroke selalu memberikan motivasi dan semangat.
dr Giri yang kesehariannya bekerja di RSUD Pembalah Batung Amuntai hamper setiap hari selelu berhubungan dan menangani pasien penyakit stroke bahwa bisa tidak mematikan apabila pasien memiliki semangat yang kuat untuk sembuh.
“Pasien kami coba untuk edukasi untuk selalu banyak gerak. Karena dengan banyak gerak InsyaALlah penyakit akan berkurang serta memotivasi untuk semangat dan rajin minum obat,” ungkapnya.
Masih menurut Giri apabila seseorang banyak bergerak sudah tentu aliran darah nya lancar yang tentunya akan menghindari penyumbatan pembuluh darah di otak. Kami selaku dokter dalam menangani pasien stroke selalu berupaya secepatnya hal ini agar cacat akibat stroke tersebut bisa diminimalisir.
Dengan momentum hari stroke dunia tahun 2020 ini warga masyarakat diajak untuk bersama-sama selalu banyak gerak baik dengan berolah raga ataupun beraktifitas lainya tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan karena stroke dan covid 19 sama berbahayanya dan sama sama dapat dicegah. (nov/K-6)