Konsumsi Pemerintah dan Investasi diprakirakan meningkat seiring berlanjutnya pengerjaan beberapa proyek investasi
BANJARMASIN, KP – Ekonomi Kalimantan Selatan tahun 2021 diperkirakan membaik dibanding tahun 2020, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring mengatakan hal itu melalui Asisten Analis Kelompok Perumusan KEKDA, Annisa Elma Nabila mengatakan hal itu di Banjarmasin, akhir pekan ini.
Menurut Elma penggilan akrabnya, peningkatan PDRB terutama didorong oleh mulai pulihnya konsumsi Rumah tangga pasca pandemi COVID-19. Selain itu Konsumsi Pemerintah dan Investasi diprakirakan meningkat seiring berlanjutnya pengerjaan beberapa proyek investasi. Dari sisi produksi, sektor pertambangan dan Industri Pengolahan diprakirakan meningkat sejalan dengan outlook harga komoditas global yang membaik.
Inflasi daerah Kalimantan Selatan 2020 dan 2021 diprakirakan terkendali/stabil. Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi agar berada dalam sasarannya sebesar 3,0% ± 1% pada 2021.
Relatif stabilnya inflasi 2020-2021 diperkirakandipengaruhi beberapa faktor antaralain Kondisi iklim/cuaca yang lebih baik khususnya pada 2020. Produksi pangan yang relatif terjaga. Distribusi bahan makanan dan barang lainnya juga terpantau lancar meskipun sempat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dukungan berbagai program TPID yaitu penguatan produksi pangan, penguatan pasokan melalui kerjasama antar daerah, perluasan jaringan distribusi, pemanfaatan aplikasi pemasaran pertanian dan berbagai program TPID lainnya. Penurunan harga minyak dunia akibat rendahnya permintaan seiring pelemahan ekonomi global.
Dikatakan juga, sektor yang berpotensi adalah sektor yang memberikan nilai tambah pada perekonomian dan memiliki risiko penyebaran COVID-19 yang rendah.
Elma menjelaskan, berdasarkan matriks risiko penularan COVID-19 dan dampak ekonomi secara spasial, Kab. Banjar dan Kab. Tanah Bumbu menjadi daerah yang dapat didorong pemulihan ekonominya melalui sektor pertambangan. Pertambangan batubara dan bahan galian lainnya merupakan subsektor utama yang potensial untuk terus didorong pemulihannya sejalan dengan posisi Kab. Tanah Bumbu sebagai daerah penghasil tambang utama di Kalsel, serta Kab. Banjar yang memiliki potensi galian yang cukup baik dan bervariasi (batubara,mineral logam, intan).
Berdasarkan matriks risiko penularan COVID-19 dan dampak ekonomi secara spasial, Kab. Banjar dan Kab. Tanah Bumbu menjadi daerah yang dapat didorong pemulihan ekonominya melalui sektor pertanian. Tanaman pangan dan hortikultura merupakan subsektor utama yang potensial untuk terus didorong pemulihannya sejalan dengan ditetapkannya Kalimantan Selatan (Kab. Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Tabalong) sebagai penyangga pangan IKNB oleh Kementerian Pertanian, demikian Annisa Elma Nabila. (lia/K-1)