Padahal, kata Aryo kebutuhan ikan gabus di Kalsel sangat tinggi dan sering kali menjadi penyumbang inflasi. Oleh karena itu, pihaknya telah bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Banjar untuk mengembangkan biakan ikan ini.
BANJARMASIN, KP – Ikan gabus atau haruan, merupakan ikan yang paling digemari masyarakat Kalimantan Selatan. Meski demikian, ikan haruan sulit dibudidayakan dan masih mengandalkan tangkapan dari alam.
Akibatnya harganya bisa melambung sangat tinggi, disaat hasil tangkapan sedikit.
Sulitnya ikan haruan dibudidayakan salah satunya karena ikan ini termasuk setia dengan satu pasangan, seperti yang disampaikan Aryo Wibowo, TP Analis Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM KI & Syariah Bank Indonesia KPw Kalimantan Selatan saat menjadi pembicara di pelatihan wartawan ekonomi di Banjarmasin, akhir pekan ini.
Salah satu kesulitan untuk budidaya ikan Gabus karena ikan ini setia dengan satu pasangan, sehingga untuk pemijahannyapun dibuatkan kolam yang disesuaikan dengan habitat aslinya,” terang Aryo.
Padahal, kata Aryo kebutuhan ikan gabus di Kalsel sangat tinggi dan sering kali menjadi penyumbang inflasi. Oleh karena itu, pihaknya telah bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Banjar untuk mengembangkan biakan ikan ini.
“Sudah ada sekitar 10 HA di daerah gambut, Kabupaten Banjar petani ikan yang sudah mencoba membudidayakan ikan ini. Dengan membuat kolam-kolam sesuai dengan habitat aslinya,” terangnya.
Dirinya berharap hasilnya nanti bisa memenuhi permintaan ikan pasar baik lokal maupun dikirim untuk keperluan ekstrak ikan gabus dalam dunia pengobatan.
“ Kita berharap ini dapat memenuhi kebutuhan lokal dan syukur-syukur dapat menjadi pemasok untuk industri farmasi nasional,” harap Aryo
Ikan gabus dengan nama latin Channa Striata ini merupakan ikan jenis air tawar yang banyak ditemui diperairan Indonesia. Ikan ini sering disebut snake head karena bentuk kepalanya mirip dengan ular, sehingga sebagian orang dipulau Jawa takut untuk mengkonsumsinya.
Selain itu, ikan ini merupakan ikan jenis predator sehingga bisa memakan ikan lain yang lebih kecil dalam mempertahankan habitatnya.
Ikan Haruan. Memiliki kandungan protein yang tinggi serta adanya zat albumin sering kali dimanfaatkan untuk penyembuhan luka atau penyembuhan luka setelah operasi.
Bahkan, riset terbaru dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara mengklaim ekstrak ikan gabus bisa mempercepat penyembuhan pasien Covid-19. Hal ini dikarenakan ikan Gabus memiliki nutrisi yang cukup dan mengandung antioksidan gluthione, asam amino glutamin, sistein dan glisin yang penting untuk perbaikan jaringan tubuh, termasuk pankreas.
Bukan itu saja, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain untuk monsumsi sehari-hari, ikan gabus bisa dibuat abon, kerupuk dan berbagai panganan lainnya. (lia/K-1)