Barabai, KP – Penanganan Covid 19 di Hulu Sungai Tengah (HST) dinilai sudah maksimal dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid 19, meskipun hasilnya belum tentu sesuai harapan.
“Persentase kematian akibat Covid di HST masih cukup tinggi sekitar 7,8 persen, di atas CFR tingkat nasional maupun provinsi Kalsel,” kata Plt Gubernur Kalsel Rudy Resnawan didampingi Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta dan Danrem 101/Antasari Brigjen Firmansyah dalam Monev penanganan Covid 19 di HST di Barabai, Rabu (4/11).
Untuk itu, Rudy meminta semangat Satgas Covid di HST tidak kendor. “Kita datang ke sini salah satunya untuk menyemangati dan memotivasi Satgas Covid di HST agar terus berupaya maksimal mengendalikan penyebaran Covid dan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat,” kata Rudy.
Satgas Covid HST juga diharapkan Rudy terus meningkatkan kegiatan tracing untuk mencari terpapar Covid yang masih berkeliaran di luar. “Terus lakukan tracing untuk mencari OTG yang masih di luar,” harap Rudy
Untuk anggaran, diharapkan bisa ditambah pada tahun anggaran berikutnya yaitu TA 2021. Anggaran penanganan Covid HST dianggarkan Rp 66 M, namun yang sudah terealisasi Rp 63 M atau 95 persen.
Bupati HST H Chairansyah, mengatakan jumlah positif di HST hingga akhir Oktober sebanyak 661 kasus dengan tingkat kematian 51 kasus.
Tingkat kesembuhan HST saat ini sudah mencapai 88 persen. “Saat ini HST sudah zona oranye setelah sempat zona merah Covid,” kata Chairansyah.
Pemkab HST juga sudah mengeluarkan Perbup sebagai landasan hukum agar masyarakat patuhi protokol kesehatan. “Operasi yustisi protokol kesehatan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP juga terus dilaksanakan secara masif di berbagai tempat publik, keramaian serta lokasi wisata
“Kita juga bentuk kader Pelopor penanganan Covid di berbagai desa, pembentukan kampung tangguh, kegiatan Tim KIE Pemkab HST secara masif di 11 kecamatan, pembagian ratusan ribuan masker, serta program Shalat subuh Jumat keliling Bupati dan unsur Forkopimda di berbagai masjid sekaligus sosialisasi protokol kesehatan,” kata Chairansyah.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta memberikan apreasiasi sinergi Forkopimda dalam penanganan Covid di HST. “Ada teori kebersamaan yang dilakukan Forkopimda HST, yaitu komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi,” kata Nico.
Polres HST bersama unsur TNI dan Satpol PP terus melakukan operasi yustisi sejak pertengahan September. “Hasilnya berdampak signifikan bagi pengendalian angka positif, pengurangan tingkat kematian serta peningkatan kesembuhan,” nilai Nico.
Sementara Brigjen Firmansyah, Penanganan Covid akan terus dilakukan sampai vaksin ditemukan. “Pihak TNI akan melakukan operasi yustisi hingga akhir tahun 2020 sesuai arahan Mabes TNI,” kata Firmansyah.
Jenderal asli urang banua ini juga mempertajam bahwa giat yustisi protokol kesehatan tujuan akhirnya adalah menciptakan perilaku masyarakat yang baru yaitu patuh akan protokol kesehatan.
“Untuk itu tiap Babinsa diperintahkan mengirimkan foto ke Mabes TNI mengenai pola perilaku masyarakat di daerahnya dalam melaksanakan protokol kesehatan,” pungkas Firmansyah.
Giat Monev diakhiri dengan penyerahan bantuan 1500 masker dari Pemprov Kalsel kepada Satgas Covid HST.
Sebelum pertemuan, Satgas Covid 19 Kalsel juga menyempatkan meninjau tempat karantina khusus HST di Gedung eks Akper Barabai. (adpim/K-2)