Untuk penyebab pastinya belum diketahui, yang pasti ini terjadi saat air pasang dan ada gelombang yang menghantam rumah
BANJARMASIN, KP – Malam minggu yang seyogyanya menjadi malam yang indah saat tibanya akhir pekan tidak dirasakan bagi keluarga Ellyani, warga Jalan Antasan Raden, Nomor 3, RT 26/19, Kelurahan Teluk Tiram, Kecamatan Banjarmasin Barat.

Bagaimana tidak, rumah yang sudah ditinggali sejak 20 tahun yang lalu bersama keluarga tercintanya itu ambruk ke aliran Sungai Martapura, sehingga hanya meninggalkan puing-puing saja.
Saat ditemui awak media di kediamannya, Elly hanya bisa pasrah melihat istana tempat ia bernaung bersama dua anaknya tersebut tenggelam di bawah air dengan perasaan sedih, Minggu (06/12) petang.
Ia menceritakan, peristiwa tersebut terjadi begitu saja saat Elly beserta dua anaknya tersebut sedang tidur pulas di kamar masing-masing.
Namun, sekitar pukul 2.30 dini hari, Elly terbangun karena rumahnya bergoyang hebat. Dan langsung membangunkan kedua anaknya untuk menyelamatkan diri.
“Saya waktu itu kaget karena rumah yang bergoyang. Kemudian langsung membangunkan anak untuk keluar dari rumah,” ungkapnya dengan nada lirih.
Kemudian, Elly langsung minta bantuan ke rumah orangtuanya yang lokasinya bersebelahan dengan rumah miliknya.
Menurutnya, saat itu dinding kayu dari rumah yang ia tinggali tersebut sudah mulai lepas satu persatu akibat guncangan yang disebabkan ombak dari arus sungai martapura.
Hingga akhirnya seluruh bangunan jatuh ke atas air beserta harta benda yang ada di dalam rumah.
“Harta yang berhasil diselamatkan hanya surat-surat berharga, lemari piring dan tv. Sisanya tenggelam bersama bangunan rumah,” ucap wanita berusia 40 tahun itu sembari mengusap air mata yang mulai membasahi pipinya.
Bahkan peralatan belajar milik anaknya yang masih sekolah juga ikut tenggelam bersama bangunan rumah. Hanya sedikit buku dan seragam sekolah yang bisa diselamatkan.
“Baju yang ada ini pun masih basah gegara air sungai,” imbuhnya sambil menunjuk ke arah tumpukkan baju yang ada di teras rumah orangtuanya.
Ia mengaku shock akibat mengalami kejadian yang pertama kali dirasakannya tersebut. Pasalnya, rumah miliknya yang berukuran 4 x 6 itu baru satu tahun tongkat pondasinya di renov jadi memakai kayu ulin.
“Untuk penyebab pastinya belum diketahui, yang pasti ini terjadi saat air pasang dan ada gelombang yang menghantam rumah. Untuk sumber gelombang itu pun saya tidak mengetahui asalnya dari mana, apakah itu akibat kapal tugboat atau speedboat yang lewat,” paparnya
Alhasil, saat ini Elly bersama kedua buah hatinya terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya yang berada berdampingan dengan rumahnya.
“Untuk sementara kami tidur di rumah mama, belum tahu sampai kapan dan mau tinggal dimana lagi,” tuturnya. (ZAK)