Pengembangan perluasan Pelabuhan Trisaksti mendesak direalisasikan, untuk mendukung Kalsel sebagai pintu gerbang ibu kota negara, mendukung program (MP3EI)
BANJARMASIN, KP – Pemko Banjarmasin diminta mempersiapkan diri dalam kerangka mendukung Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN).
Kepada KP Kamis (3/11/202) anggota komisi III DPRD Kota Banjarmasin Zainal Hakim mengatakan, salah salah satu mendesak direaslisasikan adalah, pengembangan kawasan Pelabuhan Trisaksti, khususnya untuk perluasan terminal peti kemas.
“Pengembangan perluasan Pelabuhan Trisaksti mendesak direalisasikan, sebab upaya itu selaian untuk mendukung Kalsel sebagai pintu gerbang ibu kota negara, tapi sekaligus dalam rangka mendukung program pemerintah terkait Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” ujarnya.
Zainal Hakim mengatakan, Kalsel sebagai pintu gerbang ibu kota negara sebelumnya digelorakan oleh Gubenur Kalsel Sahbirin Noor dalam kesempatan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dalam program MP3EI pelabuhan memegang peranan sangat strategis dalam aspek koneksitas dengan menekankan pembangunan yang terintegrasi antara sistem transportasi logistik serta komunikasi dan informasi untuk membuka akses daerah.
Saat ini Zainal Hakim menilai, aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Triksaksi setiap tahunya terus mengalami peningkatan sangat drastis, namun tidak sebanding dengan lahan tersedia terutama untuk terminal peti kemas.
Dikemukakan, terkait upaya untuk pengembangan pelabuhan Triksaksti sebenarnya DPRD Kota Banjarmasin melalui komisi III sudah duduk bersama untuk membahas rencana tersebut dengan PT Pelindo III Banjarmasin, serta pihak Pemko Banjarmasin.
Adapun hal dibicarakan yaitu, terkait adanya rencana Pelindo III untuk melanjutkan proyek pengembangan Pelabuhan Trisakti yang hingga kini belum bisa direalisasikan lantaran terkendala pembebahasan milik Pemko Banjarmasin.
“Padahal antara Pelindo III dengan Pemko Banjarmasin sudah menandatangani kerjasama yang dituangkan dalam MoU,” ujar anggota komisi membidangi masalah pembangunan ini.
Ia mengemukakan, bahwa pihak dewan sangat mendukung rencana tersebut dengan pertimbangan karena pengembangan pelabuhan selain untuk menunjang dan sekaligus sebagai pintu gerbang perekonomian Kalsel, tapi juga sebagai peluang untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Lebih jaugh ia mengemukakan, sesuai MoU ditandatangani dengan Walikota Banjarmasin beberapa waktu lalu pengoperasian perluasan peti kemas tersebut disepakati bagi hasil. (nid/k-11)