Banjarmasin, KP – Menyaksikan penampilan salah satu benteng pertahanan dan bermain menyerang di posisi sayap kanan tim sepakbola Allstar Kalsel ini, siapapun mungkin sulit percaya, kalau pria berkumis yang masih mampu berlari kencang mengejar bola dan membendung serangan lawan ini, ternyata sudah berusia lebih dari setengah abad, yakni 60 tahun, tepatnya kelahiran tgl 25 Juli 1960.
Bernama lengkap Slamet Riyadi dengan tambahan panggilan Kacong, karena banyak pemain bola memiliki nama yang sama.Mengutarakan rahasia kebugaran fisik yang dimilikinya, sehingga mampu bermain ;sikulit bundar’ selama 2×45 menit bahkan lebih, Dia memaparkan sebagai orang yang gemar berolahraga, terutama sepakbola dan juga badminton, karena disiplin dalam menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, tidak merokok dan memakan asupan bergizi dan bervitamin.
Bergabung dengan tim Allstar Kalsel yang dinakhodai Yuyu Rahmat Mulyana. Pria yang biasa dipanggil ‘Kombes’ bila di lapangan hijau ini, mengaku tertarik system kekeluargaan yang kental di klub binaan Dispora Kalsel tersebut.
Pola kekeluargaan yang dianut Allstar Kalsel ini, menumbuhkan kekompakan yang luar biasa, sehingga tidak mengherankan dalam berbagai kejuaraan sering menjadi juara, dalam laga persehabatan di Jakarta, Bandung, Bogor, Surabaya dan Sidoarjo juga belum pernah terkalahkan.
‘’Bahkan dalam laga persahabatan sering mengalahkan tim-tim di Jawa yang diperkuat beberapa mantan pemain bintang timnas . Kunci dari semua keberhasilan tersebut, selain soliditas tim yang akrab karena rasa kekleluargaan tersebut, mereka semua pemain juga sangat dianjurkan untuk selalu menjaga kebugaran tubuh, istirahat yang cukup, sehingga bisa selalu tampil prima dalam setiap pertandingan,’’ papar Slamet.
Menempati posisi sebagai bek kanan, kerjasama dengan mantan poros halang Barito Putera, Riduan Ulin Sirait, berupaya bersma membendung tekanan penyerang lawan. Kemudian jika tekanan atau pressure pemain lawan agak kurang kencang, Slamet bisa berinisiatif untuk maju ke depan di posisi sayap kanan, membantu suplay bola untuk rekan-rekannya di barisan depan.
Menurut Slamet riyadi Kacong, pola pembinaan sepakbola yang dilakukan Dispora dan diaplikasikan Tim Allstar Kalsel dalam bertanding, kiranya bisa dicontoh tim atau klub lain. Harapan kedepannya, sepakbola Kalsel bisa lebih maju dan mengukir prestasi di kancah sepakbola nasional. (nfr/k-9)