Banjarmasin, KP – Simulasi pembelajaran tatap muka yang akan dijalankan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin akan digelar pada 18 Januari 2021 mendatang.
Namun, sekolah mana saja yang akan menjalankan simulasi belajar tatap muka itu masih belum ditentukan. Pasalnya hingga kini pihak Disdik sendiri masih melakukan proses verifikasi terkait SD yang akan melakukan pembelajaran tatap muka.
Kepala Bidang (Kabid) Bina SD, Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, pada tahap pertama ini bahwa pihaknya akan memilih 10 SD negeri yang dinilai mampu menjalankan sistem belajar tatap muka.
“Nanti ada 10 SD yang kita rekomendasikan, tapi itu masih kita lakukan verifikasi dulu, sekolah mana yang akan kita berikan rekomendasi,” ucapnya pada awak media melalui sambungan telepon, Selasa (5/1) petang.
Menurutnya, untuk melakukan simulasi sistem pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini, sekolah yang akan dipilih nanti harus benar-benar siap dengan penerapan protokol kesehatan.
“Tentu sekolah yang dipilih ini harus melaksanakan penerapan prokes yang ketat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaannya terdapat perbedaan dengan jenjang pendidikan SMP. Pasalnya 10 SD yang terpilih menjadi SD percontohan dalam pembelajaran tatap muka itu hanya diikuti oleh siswa kelas IV, V dan VI saja. Sisanya seperti kelas I, II dan III masih menerapkan pembelajaran secara daring.
Hal itu dilakukan lantaran adanya kekhawatiran akan resiko siswa akan terpapar Covid-19 saat beraktivitas di sekolah.
“Itupun akan dilakukan dengan sistem absen ganjil-genap, misalnya hari ini siswa nomor absen ganjil belajar ke sekolah. Besok giliran siswa dengan nomor absen genap,” jelasnya.
Nuryadi menambahkan, bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap 10 SD, kemudian mengevaluasinya di setiap minggu.
Ia membeberkan, sampai saat ini sebenarnya jumlah SD yang mengajukan untuk bisa menggelar proses pembelajaran tatap muka berjumlah 102 SD. Kemudian dari jumlah tersebut, yang memenuhi syarat hanya 32 SD
Kendati demikian, pada tahap pertama ini pihaknya tetap kekeuh hanya memberikan rekomendasi belajar tatap muka pada 10 SD.
“Ini sudah kami sampaikan pada rapat bersama pengawas pembina per kecamatan, dan meminta bantuan koordinator pengawas di masing-masing kecamatan untuk memilih 2 SD yang pantas dan dinilai mampu menerapkan belajar tatap muka,” paparnya.
Disamping itu, pihaknya juga membagi 3 jenis sekolah yang akan melaksanakan belajar tatap muka. Pertama sekolah dengan kapasitas siswa yang sedikit, kemudian sedang dan terakhir dengan kapasitas besar atau banyak.
“Dari 10 sekolah, kita sih berharapnya per kecamatan ada dua SD yang terpilih,” pungkasnya. (Zak/K-11)