Ratusan bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengalami kerusakan dengan tingkat ringan dan sedang
BANJARMASIN, KP – Banjir yang telah dua pekan melanda Kota Banjarmasin ternyata tidak hanya merusak bangunan rumah warga. Namun ternyata juga berdampak pada bangunan sekolah.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina membeberkan, terdapat ratusan bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengalami kerusakan dengan tingkat ringan dan sedang.
“Ada sekitar 120 bangunan SD yang memerlukan perbaikan akibat banjir. Sementara SMP cuma ada satu yang rusak parah. Yaitu SMPN 19,” ungkapnya saat ditemui awak media usai acara penyerahan bantuan korban banjir oleh TNI AL, di pelabuhan Trisakti, (28/01) pagi.
Menurutnya, atas kondisi tersebut, setidaknya diperlukan biaya antara Rp 20 – 50 juta per sekolah untuk melakukan perbaikan. Sedangkan untuk SMPN 19, sedikitnya memerlukan biaya Rp 200 juta.
“Kita akan lakukan perbaikan dengan swadaya dari sekolah dan anggaran yang telah dialokasikan. Totalnya sekitar Rp 4,1 M,” bebernya.
Pria dengan sapaan Ibnu itu menjelaskan, bentuk-bentuk kerusakan yang dialami sekolah tersebut antara lain dinding dan lantai yang lepas, serta akses jalan menuju sekolah berlobang. Sehingga cukup berbahaya bagi para siswa saat menuju sekolah.”Rata-rata kerusakan ringan saja,” tutupnya.
Sementara itu, saat awak media mencoba memantau kondisi SMP Negeri 19 Banjarmasin, terlihat banyak lumpur lumpur akibat banjir yang merendam 21 ruang kelas.
Saat itu, ketinggian air di sekolah yang terletak di Kecamatan Banjarmasin selatan tersebut sempat mencapai di atas mata kaki atau hampir mencapai lutut orang dewasa.
Bukan hanya ruang kelas, sejumlah ruangan lainnya seperti perpustakaan, lab komputer dan ruang guru juga ikut digenangi air.
Meski saat ini air sudah mulai surut, namun bekas sampah dan lumpur masih tersisa di lantai, baik di ruang kelas maupun jalan lorong.
Selain berlumut, sekolah itu juga dipenuhi tumpukan sampah dan beberapa tanaman-tanaman yang rusak.
“Sebagian di ruang guru ada yang tidak sempat diselamatkan, ada beberapa buku yang terendam,” ungkap Kepala SMPN 19 Banjarmasin, Hj Mirna Hartati Lani. Kamis (28/01) sore.
Agar ruang kelas dan ruang lainnya bisa digunakan kembali, Mirna berencana akan membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur dalam beberapa hari kedepan.
Ia mengaku, bersih-bersih itu rencananya tidak akan melibatkan para siswa, tetapi hanya melibatkan tenaga para guru pengajar dan staf lainnya.
“Karena saat ini guru-guru juga masih ada yang membersihkan rumahnya masing-masing, nanti beberapa hari lagi kemungkinan. Hanya guru yang ikut, murid tidak mungkin kami libatkan,” jelasnya
Sebelumnya, dari data sementara yang didapat dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, setidaknya ada sebanyak 146 sekolah yang terdiri dari tingkat TK, PAUD dan SD yang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.
Sementara untuk tingkat SMP, ada 24 sekolah yang mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga berat. Dari data yang didapat, SMPN yang mengalami rusak berat justru SMPN 17 yang berlokasi di Kecamatan Banjarmasin Utara dengan keterangan terendam banjir.
Sedangkan SMPN 19 yang berlokasi di Banjarmasin Selatan hanya mengalami rusak sedang. Keterangannya adalah rusak lantai semen mengelupas, karpet laboratorium bahasa tergenang, meja laboratorium basa dan tanggul kolam rusak. (Zak/K-3)