Banjarmasin, KP – Puluhan warga penghuni Komplek Citraland Banjarmasin menggeruduk kantor manajemen Project Citraland Banjarmasin, Senin (25/01) sore.
Hal tersebut terjadi lantaran kondisi banjir yang merendam kawasan perumahan elit yang berlokasi di Jalan A Yani KM 8, Kabupaten Banjar.
Dengan sangat emosional warga Citraland Banjarmasin itu melancarkan protes ke manajemen. Mereka pun bersama-sama membunyikan klakson mobil-mobil mewah mereka tanda protes terhadap pihak manajemen.
Tidak hanya itu, mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan kalimat-kalimat protes yang menggambarkan rasa kecewa lantaran termakan janji dari pihak manajemen yang menjanjikan hunian dengan kawasan yang nyaman, diantaranya terbebas dari banjir.
Namun, kenyataannya hampir dua minggu jalanan di kawasan perumahan itu terendam air. Bahkan beberapa cluster perumahan yang tenggelam rumahnya.
Alhasil, mereka harus berjibaku dengan banjir dan akhirnya mereka pun tidak bisa menahan lagi yang akhirnya berujung protes karena air tidak sedikitpun turun dari perumahan mewah tersebut.
“Di perumahan lain air sudah surut, disini justru tidak turun-turun, kami sudah hampir dua minggu menaruh mobil di luar perumahan karena air masih tinggi,” ungkap Edy salah satu warga yang sangat kecewa.
Ia menegaskan, bahwa perumahan yang sudah kering tersebut perumahan kelas biasa aja, sementara perumahan sekelas Citraland yang harga rumah miliaran rupiah itu harus terendam lama.
“Kami menilai ada yang salah dengan manajemen Citraland, kami ingin air segera bersih dalam satu dua hari ini,” tandas mereka.
Hal senada diungkapkan Didi ia membeli rumah senilai Rp1.2 miliar dengan harapan mendapatkan hunian yang nyaman dan aman.
“Eh ternyata selain banjir terlama dari perumahan lain, sekarang ular dan lain-lain udah masuk rumah,” keluhnya.
Sementara itu, Ketua RT 15 Perumahan Citraland, Wahid menuturkan. Bahwa genangan ini tidak hanya terjadi saat ini saja. Bahkan setiap kali terjadi hujan, ruas jalan di perumahan itu pun pasti ikut terendam.
“Ini sudah lama terjadi. Kami minta maksimal tiga hari setelah ini genangan air di lingkungan kami sudah tidak ada lagi. Kalau masih ada kami akan menutup aktivitas kantor. Termasuk proyek pembangunan gedung sekolah yang ada di belakang sana,” paparnya.
Ia menekankan bahwa keputusan mereka untuk membeli rumah di kawasan komplek perumahan mewah tersebut adalah untuk mencari lingkungan yang nyaman.
“Ki disini membeli lingkungan tempat tinggal, bukan rumah. Kalau dihitung-hitung dengan harga miliaran rupiah tidak sebanding dengan kualitas dan besar rumah yang ada,” tegasnya.
Kemudian, salah seorang penghuni komplek, Agus Suhendar menambahkan. Bahwa kondisi yang saat ini terjadi sangat bertolak belakang dengan apa yang dijanjikan pihak manajemen.
*Mereka menjanjikan bebas banjir, tapi kenyataannya sangat bertolak belakang. drainase yang ada di komplek kami tidak berjalan normal. Sebetulnya masalah yang sudah lama. Tapi ini adalah puncak kekecewaan warga,” imbuh pria yang berprofesi sebagai dokter di RSUD Ulin Banjarmasin itu.
Menanggapi hal itu, Matteus perwakilan manajemen Citraland Banjarmasin mengaku, akan melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah banjir ini.
“Besok kami akan langsung terjun untuk melakukan pengecekan,” ungkapnya.
Namun warga tidak puas dan meminta manajemen pusat untuk langsung datang ke Banjarmasin dan apabila tidak datang maka mereka akan menyegel. Kantor pemasaran dan semua kegiatan di Citraland distop.(Zak/KPO-1)