Banjarbaru, KP – Sejumlah pengungsi di Kota Banjarbaru mulai mengeluhkan beberapa gangguan kesehatan, mulai dari sakit perut, pusing, demam, darah tinggi hingga yang paling banyak dikeluhkan adalah gangguan kulit akibat terendam air banjir dalam waktu yang lama.
Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan dalam kunjungannya ke posko induk Kelurahan Landasan Ulin Timur, Senin (18/01/2021) menyebutkan, jika saat ini obat yang paling dicari warga adalah saleb kulit.
“Tadi dikeluhkan warga ada macam-macam dan yang paling banyak adalah saleb untuk kulit (saleb kutu air) yang menyerang orang dewasa, karena harus berjibaku di area banjir,” kata Darmawan
Untuk anak-anak banyak yang demam, karena pengaruh cuaca ekstrim dan kondisi pengungsian yang apa adanya. Selain itu juga para penyintas banjir ini sangat memerlukan pakaian dalam, mengingat selama lima hari terakhir hanya menggunakan barang seadanya.
Lurah Landasan Ulin Timur, Deny Adi Surya menjelaskan, penanggulangan gangguan kesehatan telah disediakan pelayanan kesehatan. Dimana untuk penyakit ringan masih bisa diberikan pengobatan di tempat dan penyakit serius akan di rujuk ke rumah sakit.
“Petugas kesehatan di posko induk banyak membantu, untuk stok obat juga sudah memadai,” ujarnya.
Jumlah pengungsi yang terdata ada 40 persen, diantaranya anak-anak dari total 754 pengungsi dari Landasan Ulin Timur, 97 diantaranya masih ada di posko. Sisanya menyebar di posko RT/RW sekitar, dan 250 pengungsi dari kabupaten lain. (dev/K-3)