Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Tanggap Darurat Banjarmasin Minim Fasilitas

×

Tanggap Darurat Banjarmasin Minim Fasilitas

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Naiknya status bencana yang terjadi di Kota Banjarmasin menjadi Tanggap Darurat atas kondisi banjir yang saat ini terjadi ternyata tidak dibarengi dengan fasilitas penunjang. Khususnya untuk evakuasi.

Pasalnya, dari banyaknya laporan yang menghubungi nomor call center layanan siaga darurat penanganan bencana banjir Kota Banjarmasin mayoritas meminta bantuan untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Baca Koran

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Harli Husaini membeberkan, bahwa saat ini pihaknya kesulitan untuk mengabulkan permintaan warga untuk dievakuasi.

“Kita sangat kesulitan untuk mengevakuasi warga yang saat ini masih terjebak banjir,” ucapnya pada awak media, Jumat (15/01) sore.

Menurutnya, kondisi tersebut terjadi lantaran minimnya ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh BPBD Kota Banjarmasin.

“Kita sangat memerlukan bantuan alat yang dimiliki oleh Pemadam Kebakaran untuk memberikan pertolongan kepada warga,” ungkapnya.

Sebetulnya, BPBD Kota Banjarmasin sendiri diketahui memiliki satu buah perahu lipat yang merupakan hibahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.

Kendati demikian, perahu tersebut saat ini berada di Kabupaten Tanah Laut untuk membantu proses evakuasi warga yang masih terjebak oleh kepungan banjir.

Hal itu terjadi karena ketika bencana banjir yang melanda Kabupaten Tanah Laut itu terjadi, Kota Banjarmasin masih belum dalam keadaan darurat bencana. “Kita memang punya perahu lipat, tapi saat ini perahu tersebut masih berada di sana (Tanah Laut). Waktu kita instruksikan untuk kembali agar bisa menolong warga, mobil yang membawa perahu lipat ini tertahan karena putusnya jembatan yang menghubungkan Tala dan Banjarmasin,” paparnya.

Tidak hanya sampai di situ, petugas juga telah mencari jalan alternatif lain agar bisa masuk ke Banjarmasin. Namun jalan alternatif tersebut juga terputus oleh aliran banjir. “Kita sangat memerlukan itu. Kemudian Banjarmasin juga sangat memerlukan perahu karet dalam jumlah yang mumpuni karena jumlah warga yang terdampak saat ini cukup banyak,” ungkapnya.

Baca Juga :  Yudisium Sarjana KE-XXXV, Fakultas Teknik Uniska Umumkan Program Double Degree

Menurutnya, wilayah yang saat ini banjirnya terbilang cukup tinggi seperti Sungai Lulut, Pemurus dan Kelayan, itu daerah yang paling parah banjirnya. Karena sementara ini ketinggian air di wilayah itu sudah mencapai pinggang orang dewasa.

“Itu sudah sangat menghambat aktivitas warga, jadi mereka perlu di evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Sehingga pihaknya masih menunggu bantuan alat berupa perahu karet dari pihak lain seperti yang dimiliki oleh Kepolisian. “Mau minta bantuan ke Provinsi tapi sudah dipakai untuk penanganan banjir di daerah Kabupaten Banjar,” tandasya. (zak/K-3)

Iklan
Iklan