Banjarbaru,KP- pandemi Covid-19 yang belum berakhir menjadi ancaman para pengungsi korban banjir, dimana para pengungsi dalam satu lokasi harus berkumpul dalam ruangan dan menyulitkan bagi warga untuk menerapkan protokol kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, telah mencatat ada puluhan kasus Covid-19, hal ini mendakan jika ancaman Covid-19 patut mendapatkan perhatian penuh di tengah situasi bencana banjir.
Meski dengn adanya lonjakan kasus beberapa waktu terakhir Kadinkes Kota Banjarbaru, Rizana Mirza, menjelaskan jika ledakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini bukan karena faktor dari dampak banjir. Namun dari rantai gelombang penyebaran virus saat libur Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu.
“Dari perkiraan sementara untuk lonjakan kasus, disebabkan dari liburan Nataru akhir Desember awal Januari lalu. Dan untuk dampak banjir belum terdeteksi karena masih baru saja kejadiannya,” jelasnya
Walaupun belum ada kluster pengungsi, Rizana mengatakan jika saat ini kota Banjarbaru sedang di hadapkan pada fenomena baru atas potensi lahirnya gelombang baru penyebaran virus corona.
“Karena secara berbarengan gencarnya penanganan banjir, protokol kesehatan tak bisa lagi diterapkan secara ketat. Oleh karena itu kami mewasoadai posko pengungsian agar tidak ada kluster disana.”ujarnya.
Saat ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru per 24 Januari 2020 mencatat terjadi 21 kasus baru, dengan saru warga menjalani perawatan dan 12 warga dalam pantauan, 7 warga sembuh dan 1 warga meninggal dunia, yang menyebabkannsaat ini Kota Banjarbaru masuk zona merah.
Ancaman klaster baru penyebaran Covid-19 di posko-posko pengungsian tidak bisa dianggap remeh,karena Banjarbaru sendiri saat ini telah menjadi tempat pengungsian warga terdampak banjir di berbagai wilayah.
Berdasarkan data BPBD Banjarbaru, per tanggal 25 Januari, setidaknya ada 7.821 jiwa yang merupakan pengungsi non-Banjarbaru yang kini sedang menetap. Mereka tersebar di posko-posko pengungsian setiap Kecamatan, tempat ibadah, dan ada pula yang tinggal di rumah. (Dev/K-3)