Kotabaru, KP – Selasa 2/2/2021 lalu, 10 role model Vaksin covid-19 dari Jajaran petinggi Pemerintah Kabupaten Kotabaru dan Tokoh, mengawali Vaksinasi covid 19 februari serentak di Kabupaten Kotabaru.
Kesepuluh role model yang dimaksud, yakni para pejabat tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi, di laksanakan pada aula hotel Grand Surya Kotabaru.
Tercatat, 10 role model yang mendapatkan vaksinasi yaitu Ketua DPRD Kotabaru, Anggota DPRD Kotabaru, Komandan Kodim 1004 Kotabaru, Komandan Lanal Kotabaru, Wakapolres Kotabaru, Ketua TP PKK Kotabaru, Perwakilan Kejari Kotabaru, Pegawai Dinas Kesehatan, Perwakilan MUI Kotabaru, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia, dan Muhammadiyah.
Bupati Kotabaru dalam sambutannya, yang disampaikan Sekretaris Daerah H Said Akhmad, mengatakan, ” Imunisasi vaksin covid 19 merupakan momentum penting sebagai bentuk usaha kita bersama memerangi serta mengakhiri pandemi covid 19. Dengan vaksin ini, tidak hanya melindungi diri kita sendiri tapi juga keluarga kita tercinta dan masyarakat yang ada disekitar kita”, Ujarnya, kemudian melanjutkan
“Vaksin ini sudah mendapat rekomendasi dari WHO, fatwa suci dan halal dari MUI No 2 Tahun 2021 dan Penerbitan Izin Edar/Penggunaan Darurat dari BPOM RI. Jadi, Insya Allah Vaksin ini Aman dan Efektif untuk digunakan Masyarakat,” ujar Sekda Said Akhmad.
Sementara, Plt Dinas Kesehatan Kotabaru, Hj Ernawati menjelaskan,” Vaksinasi Covid-19 ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, sasarannya adalah tenaga medis dengan jumlah penerima E-Tiket sebanyak 1477 orang. 908 orang dari 28 puskesmas, 85 orang dari Dinas Kesehatan, tujuh orang dari Instalasi Farmasi, 387 orang dari RSUD Pangeran Jaya Sumitra, serta 90 orang dari apotek dan klinik serta praktek mandiri tenaga kesehatan.
Penyuntikan vaksin akan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada hari ini dan 14 hari setelahnya, yaitu pada tanggal 16 Februari nanti,” terangnya.
Hj Ernawati juga menghimbau kepada masyarakat di Kotabaru untuk tetap menerapkkan 3M yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Vaksin ini bukan obat, tetapi untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunty. Karenanya Kita tetap harus menerapkan 3M,” Pungkas Hj Erna. (and/K-6)