Batulicin, KP – Traffic light atau lampu lalu lintas Simpang Empat Lingkar 30, Km 6, yang menghubungkan tiga Kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu ternyata sering tak berfungsi.
Bahkan, poros jalan utama yang diduga merupakan wewenang dan tanggungjawab dari Pemprov Kalsel itu juga tak luput menjadi langganan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas).
Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi mengatakan persoalan yang sering dikeluhkan warga di tiga kecamatan seperti Batulicin, Simpang Empat dan Karang Bintang ternyata bukan hanya kejadian Lakantas saja, akan tetapi traffic light juga sering mati mendadak hingga membuat bingung masyarakat sekitar.
“Saya sering mendengar keluhan warga bukan hanya lakantas yang parah terjadi, namun lampu lalu linta sering tak berfungsi,” ujar politisi Partai Golkar, saat melakukan inspeksi dadakan usai kegiatan reses pada hari keempat, di Desa Sarigadung, Komplek Ar-Raudah 03 & 05, Simpang Empat, Tanah Bumbu, kemarin.
Yani Helmi mengungkapkan, bahwa sering terjadi kecelakaan, bahkan tak tanggung-tanggung kawasan tersebut setidaknya telah menelan puluhan korban. Meskipun pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Tanah Bumbu dan Pemprov Kalsel. Rencananya juga bakal membawa hal ini ke meja musyawarah DPRD.
“Sudah bertahun-tahun dibangun sering terjadi masalah di traffic light ini, bahkan, kalau diceritakan korbannya sudah banyak sekali,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Oleh sebab itu, hal ini telah berkomunikasi dengan Pemkab Tanbu dan Pemprov Kalsel. “Kalau 2021 ini tidak segera diatasi maka pasti kami dari DPRD Kalsel akan memanggil yang memiliki kewenangan tersebut,” cetusnya.
Selain mendapatkan keluhan dari masyarakat, anggota Komisi II DPRD Kalsel yang akrab disapa paman Yani ini juga menyampaikan apabila perbaikan direalisasi setidaknya pemerintah juga harus mengawasi dengan baik dan optimal kontraktor yang akan mendapatkan mandat dalam proyeksi pengerjaan traffic light tersebut.
“Diharapkan, jangan lagi ada nyawa yang menjadi korban keganasan dari jalur lintas prokoler utama. Kami meminta perhatian dari Pemprov Kalsel sehingga ini menjadi manfaat untuk keselamatan warganya,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan, Warga Desa Sarigadung, Sutrisno mengutarakan setiap kali traffic light diperbaiki, sering kali pula rusak. Bahkan, kecelakaan lalu lintas pun menjadi imbasnya.
“Rusak terus, dan baru-baru tadi ada kecelakaan yang parah dan membuat korban mengalami pecah kepala hingga meninggal. Selain itu, puluhan kali jalan simpang empat lingkar 30 KM. 6 juga menelan korbannya secara mengenaskan,” tuturnya.
Sutrisno membeberkan bahwa hal ini tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang melintas dijalan tersebut melainkan pemerintah baik tingkat provinsi ataupun kabupaten harus lebih ekstra untuk memberikan perhatian dengan mendengarkan aspirasi.
“Jadi sekali lagi bukan kesalahan masyarakat, pemerintah kenapa juga selama ini tidak diperbaiki. Herannya kami kalau sudah diperbaiki besoknya rusak lagi makanya harus dicek benar-benar itu, jangan lagi bertambah korban,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, wakil RT Desa Sarigadung, Yuliani menyatakan, sudah sejak lama traffic light tersebut tidak berfungsi. Bahkan, menurutnya, hal ini harus benar-benar menjadi catatan penting dan khusus oleh pemerintah tentang pemahaman bagian dari keselamatan warga yang melintas daerah tersebut.
“Kalau tidak sanggup ya dilimpahkan saja ke Kabupaten. Kami sering menjadi saksi kecelakaan warga yang melintas disana bahkan sudah bertahun-tahun,” paparnya. (lyn/KPO-1)