Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Ayam Potong Mahal, Pedagang Keluhkan Penjualan Menurun

×

Ayam Potong Mahal, Pedagang Keluhkan Penjualan Menurun

Sebarkan artikel ini
8 3klm ayam
MASIH MAHAL - Harga ayam potong dalam 2 bulan terakhir di pasar tradisional Banjarmasin tak kunjung turun. Sejumlah pedagang mengeluhkan masih mahalnya harga ayam yang menyebabkan menurunnya tingkat penjualan mereka. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Dalam satu bulan terakhir, harga daging ayam potong di pasar tradisional di Banjarmasin belum juga mengalami penurunan.

Kondisi tersebut menjadi masalah bagi sejumlah pedagang ayam potong, lantaran berpengaruh pada tingkat penjualannya.

Kalimantan Post

Erna, salah seorang pedagang ayam potong di Pasar Antasari, mengungkapkan, harga ayam yang masih mahal menyebabkan beberapa orang pelanggan mengurangi jumlah belanjaannya.

“Yang biasa belinya 2 ekor, hanya beli 1 ekor saja, karena harganya masih mahal,” katanya Selasa (9/3).

Ia sendiri tak mengetahui pasti, penyebab harga ayam potong yang tak kunjung normal seperti beberapa bulan lalu.

“Orang yang beli tak seramai dulu, harga ayam masih mahal. Yang sebesar ini, 2 bulan yang lalu paling Rp 22 ribu, saat ini harganya Rp 43 ribu” ujar Erna sambil menunjukkan ayam potong berukuran sedang.

Harga ayam potong di beberpa pasar , untuk ukuran yang cukup besar bisa mencapai Rp55.000/ekor sedangkan ukuran yang lebih kecil berharga dikisaran Rp45.000/ekor.

Tingginya harga ayama potong ini kebanyakan ibu beralih ke harga daging sapi yang tetap stabil dikisaran Rp120.000 sampai Rp130.000/kg

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, H Birhasani mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab naiknya harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin.

Ia membeberkan, bibit ayam sentralnya di Lianganggang, lalu dikirim ke peternak di kawasan Bati-bati dan Pelaihari. Namun, akibat banjir serta terkendala transportasi atau yang lainnya, jadi terlambat dalam pengiriman.

“Biasanya, kenaikan harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional disebabkan oleh stok yang menipis diperternakan dan keterlambatan pengiriman pasokan bibit ayam, sehingga ayam kosong di pasaran,” ujarnya.

Alasan lain, lanjutnya lagi, saat ini warga sudah mulai banyak yang melaksanakan berbagai acara dan kegiatan keagaamaan, sehingga permintaan di pasar mengalami peningkatan, sementara pasokan dari peternak sedikit.

Baca Juga :  Rumah BUMN Pertamina Perkuat UMKM Banjarmasin Masuk Pasar Global

“Bisa juga, peternak belum panen dan usia ayam yang belum memasuki usia potong. Rata-rata usia ayam potong untuk bisa dijual berusia sekitar 40 hari. Kalau permintaan pasar tinggi, pasokan ayam kurang bisa memicu harga naik juga,” pungkasnya. (opq/K-1)

Iklan
Iklan