Amuntai, KP – Dalam upaya melaksanakan program parameter kependudukan dengan baik, Dinas Pengandalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) gelar Workshop.
Workshop tersebut dilaksanakan belum lama tadi bersama dengan dinas terkait membahas dan mencari grand designs atau rancangan besar berupa parameter atau indikator dalam pengendalian penduduk.
Kepala Dinas DPPKB setempat Anisah Rasyidah mengatakan perameter kependudukan salah satu acuan penting kebijakan dan dasar penyusunan pembangunan.
“Perlu kerjasama diantara kita secara baik dan benar, oleh sebab itu di adakan pertemuan unsur penetapan parameter di kabupaten HSU”, terang Annisah.
Dengan adanya angka – angka yang didapat diharapkan menentukan untuk membangun kedepannya. Supaya angka kelahiran, angka pendidikan, angka pekerjaan dan anak putus sekolah dengan adanya data data tersebut kita mudah menentukan pembangunan tersebut
Kegiatan ini di harapkan agar masyarakat khususnya di kabupaten HSU lebih mementingkan untuk mempersiapkan penduduk yang berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pengendalian penduduk, lanjut Annisah.
Nasruddin, SE selaku Kepala Bidang Pengandalian Penduduk dalam penyampaian materinya kegiatan tersebut yaitu untuk memanfaatkan penetapan parameter kependudukan, artinya perlu menetapkan ukuran dan tugas agar semua apa yang menjadi tujuan kita untuk peningkatan bisa tercapai.
Tujuannya untuk pengandalian penduduk dengan orang yang mempunyai anak sedikit, otomatis penduduk bisa dikendalikan. Dengan menaikan kualitas prasarana dan termasuk tenaganya, jangan sampai kalau orang yang mau pakai KB obatnya tidak ada supaya angka kelahiran yang meningkat di suatu dearah bisa di atasi, ungkapnya.
Ada 3 hal yang menyebabkan perlunya parameter yaitu : Transisi demografi, Transisi epidemologi dan Transisi Pendidikan,Transisi Demografi akan mengarahkan pada upaya penurunan angka fertilitas ,mobilitas dan mortalitas.
Sedangkan pada epidemiologi, ia mengatakan masyarakat memiliki umur panjang namun masih diwarnai dengan masalah sakit-sakitan yang serius di umur lebih dari 60 tahun sehingga menjadi beban orang lain.
Sedangkan transisi pendidikan dapat ditunjukkan pada perubahan pola pendidikan yang tidak hanya focus pada kecerdasan intelektual saja tetapi mengarah pada keterkaitan teknologi, membangun jaringan komunitas social dan memperhatikan pola perilaku kerja masyarakat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa di 3 kecamatan yang masih cukup tinggi kependudukan nya adalah Amuntai Selatan, Banjang, dan Haur Gading. Sementara Kecamatan lainnya dibawah 1 % rata rata penduduknya.
Di beberapa kecamatan yang hasil proyeksinya lebih tinggi dibandingkan hasil real itu menandakan bahwa adanya kejadian di luar asumsi ketika melakukan proyeksi. (nov/K-6)