Banjarmasin, KP – Meski sudah dibubarkan, Front Pembebasan Islam (FPI) Kalsel menyisakan sedikit masalah. Pasalnya, uang sumbangan dari masyarakat diduga tidak bisa dipertanggujawabkan salah satu pengurusnya.
Akibat itu, Anang Toni salah satu pengurus Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam atau sebelum dibubarkan menjabat Humas FPI Kalsel, sangat kecewa.
Ia mengaku, begitu kecewa kepada mantan pengurus kota Eks FPI Banjarmasin, berinisial JJ, tanpa sepengetahuan diduga telah menggunakan dana umat hasil sumbangan.
“Kami sebagai pengurus Eks FPI Kalsel, sangat kecewa atas apa yang dilakukan JJ, saya berharap pemakai uang umat bisa meminta maaf. Sebab berdampak terhadap kepercayaan umat, kami berharap kolega kami yang memakai dana umat bisa meminta maaf dan duduk bersama,” sebutnya didampingi Panji, Minggu (28/2).
Ia menuturkan, dana umat digalang pihaknya pada 29 Desember 2018 silam sebesar Rp 8,8 juta, kemudian 30 Desember 2021 sebesar Rp10,6 juta, lalu 31 Desember 2018 sebanyak Rp8,5 juta, dan 1 Januari 2019 yakni Rp3,2 juta, serta 2 Januari 2019 sebesar Rp6,2 juta.
“Total uang yang terkumpul Rp37,5 juta. Dana umat itu untuk kepentingan korban Tsunami di Banten dan Lampung yang rencananya dikirim, karena dana umat tersebut terpakai tanpa sepengetahuan pihaknya yang menggalang dana, maka rencana pengiriman batal dilakukan,” katanya.
Kendati akan dibayar dana umat yang terpakai itu, ia masih kecewa. Sebab tidak diikut sertakan dalam penyerahan pengembalian pinjaman dana umat tersebut. (fik/K-4)