Tamiang Layang ,KP – Pemerintah Kabupaten Bartim berencana akan membangun pabrik pengolahan jagung hibrida pakan ternak, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Hal ini sesuai dengan visi misi daerah, dan telah dibuat program pengembangan jagung hibrida pakan ternak ini. Wilayah pengembangannya diarahkan ke daerah-daerah dataran tinggi yaitu di Kecamatan Patangkep Tutui dan Awang,” kata Bupati Bartim Ampera AY Mebas usai melaksanakan perdana jagung hibrida NK 212 di Desa Kupang Baru Kecamatan Paku, Sabtu 27/2 )
Menurutnya, dengan berdirinya pabrik ini nanti dapat meningkatkan harga penjualan jagung hibrida pakan ternak sehingga secara beriringan akan mensejahterakan petani. Dan pada dua kecamatan tersebut juga akan dikembangkan tanaman singkong sebagai bahan pembuatan tepung tapioka.
Pembangunan di sektor pertanian diperkuat karena merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan daerah. Sektor pertanian ini berperan sebagai penyandang pangan bagi suatu daerah.
Terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan ekonomi, maka pembangunan pertanian harus tetap dipertahankan guna menjamin ketahanan pangan daerah.
Di Kabupaten Bartim, pengembangan sektor pertanian sangat potensial karena ditunjang dengan sumberdaya alamnya yang memadai, yaitu lahan dengan jenis tanah aluvial yang hampir merata, yang artinya kandungan tingkat kesuburan tanah cukup tinggi.
“Dengan potensi yang dimiliki ini, tentu saja harus dibarengi dengan usaha yang sungguh-sungguh dan maksimal,” kata Ampera.
Tambahnya, pembangunan pada sektor pertanian ini juga merupakan bagian dari pengaplikasian dari upaya pencapaian swasembada pangan dan mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan sebagaimana yang telah diprogramkan Pemerintah Republik Indonesia melalui nawa cita.
“Hal ini sangat sejalan dengan visi misi Pemkab Bartim, pada program pembangunan ekonomi kerakyatan melalui mengembangkan pertanian, peternakan perikanan, perkebunan berdasarkan keahlian dan dan kearifan lokal,” kata Ampera lagi.
Ampera berpesan kepada petani, khususnya Kelompok Petani Jandrah di Desa Kupang Baru untuk dapat menjaga, merawat dan memelihara tanaman jagung hibrida yang ditanam bersama, agar dapat tumbuh dengan baik dan kelak dapat memberikan hasil panen yang memuaskan.
“Saya juga meminta kepada para penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang dikembangkan jagung hibrida ini agar melakukan pendampingan, bimbingan dan pengawalan kepada kelompok tani,” jelas Ampera. (vna/k-10)