
Tanjung, KP – Jika sebuah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ingin maju, tidak semua usaha dilakukan, tapi harus fokus pada satu bidang usaha saja, misal bidang pariwisata, maka bidang tersebut dilakukan dengan cara “all out.”
Hal itu, diungkapkan Kepada DPMPD Kabupaten Tabalong Arianto, S.IP M.Si, saat mendampingi Tim Penilaian Bumdes terbaik tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (3/3/2021) di Wisata Taman Menanti Laburan Padang Panjang Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong.
Menurut Arianto, saat ini Bumdes Maju Jaya milik Desa Padang Panjang telah memilih obyek wisata sebagai usaha yang dikelola oleh Bumdes maka diperlukan penguatan, “untuk penguatan pada Bumdes ini kita harus fokus, All Out, sebab eksistensi Bumdes itu akan terlihat positif kalau bisa mengangkat perekonomian desa, sedangkan PADes itu hanya bagian terkecil, Bumdes mampu berkontribusi terhadap perekonomian desa, yakni ada tenaga kerja, ada aktivitas ekonomi yang bisa di fasilitasi oleh Bumdes,” ujarnya.
“Jika Bumdes sudah dapat memberikan makna terhadap masyarakat, berarti Bumdes sudah berjalan kearah yang benar, tidak hanya dinikmati oleh kelompok-kelompok kecil itu, jika demikian artinya belum terlihat eksistensinya,” ungkap Arianto.
Dalam kesempatan itu, Arianto berharap kedepannya Bumdes Maju Jaya Desa Padang Panjang ini nantinya bisa menjadi salah satu penopang ekonomi di masyarakat, khususnya masyarakat Desa Padang Panjang. “Bumdes di Padang Panjang ini adalah sebuah anugerah yang luar biasa karena selain bertetangga dengan PT Adaro, desa Padang Panjang sendiri merupakan gerbang Kabupaten Tabalong dari arah Banjarmasin,” ujarnya.
“Mudahan nanti jika Ibu Kota Negara (IKN) jadi, mau tidak mau lalu lintasnya akan padat dan mungkin memungkinkan juga untuk Wisata Taman Menanti Laburan ini menjadi tempat istirahat bagi warga yang melintas,” demikian pungkas Arianto.
Sementara itu, Kepala Desa Padang Panjang H Sokhidin mengungkapkan bahwa Taman Wisata Menanti Laburan tidak hanya menyediakan tempat bermain seperti playing fox wisata air, namun untuk edukasi masyarakat, Taman Menanti Laburan juga memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce dan Recycle (TPS3R) juga menyediakan tempat untuk motocross bagi mereka yang suka dengan motor.
Ketua Tim Penilaian Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) terbaik tingkat provinsi Kalsel M Agus Farianto, menjelaskan di antara indikator yang menjadi penilaian bagi Bumdes terbaik tingkat Provinsi Kalsel adalah administrasi, kemudian apakah Bumdes itu bisa menymbangkan PADes, serta yang paling menentukan adalah peran aktif dari masyarakat dan ada lagi indikator pendukung seperti fasilitas-fasilitas usaha, maupun laba. “Saya sangat terkesan dengan Bumdes Laburan ini, sebab peran serta masyarakat aktif, meski untuk administrasi kita belum melihat, tapi untuk usahanya sudah berkembangan,” ujarnya.
“Seperti Bumdes di Masingai yang baru berdiri di Tahun 2018 melakukan usaha di Tahun 2019, tapi sudah kelihatan dari omset besarnya hingga Rp900 juta. Bumdes Maburai yang memiliki tingginya peran serta masyarakat, ini sangat penting, Kades dan Pengurus Bumdes-nya bisa melihat permasalahan yang ada desanya, misal masalah kepadatan penduduk, kekurang air bersih, sampah,” ungkap Agus.
Permasalahan di Desa tersebut, lanjut Agus bukan jadi masalah, justru itu menjadi sebuah peluang dan tantangan, dengan memanfaatkannya seperti membentuk PAM desa dan pengelolaan minyak jelantah. Sedangkan di Laburan pemanfaatan hasil tukar guling yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi tempat wisata. Sebab tahun kemarin tempat wisata memang sudah sangat trend, seperti untuk tempat selfi.
“Setelah ini kita akan melakukan rapat bersama dengan sesama tim penilai, ada eberapa hal yang akan kita putuskan, ada dokumen yang juga harus dipertimbangkan,” demikian pungkas Ketua Tim Penilaian Bumdes terbaik tingkat provinsi Kalsel ini. (ros/K-6)