Batulicin, KP – Bocornya data hasil swab yang menyebutkan 170 peserta Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXXIII Tingkat Provinsi di kabupaten Tanah Bumbu dianggap penyebab ditundanya kegiatan pembukaan.
Ada170 peserta dan kafilah yang akan mengikuti lomba MTQN XXXIII tersebut dilaporkan terpapar Covid-19. Sebab itu pemangku kepentingan di Kalsel mengambil kebijakan menunda pembukaan dan kegiatan lomba MTQ. Penundaan dimaksud untuk mencegah meluasnya Covid-19 yang hingga saat ini masih ada ditengah tengah masyarakat. Penundaan juga erat kaitannya dengan mengemukanya hasil swab para kafilah di media sosial ditengah tebgah masyarakat. Disebutkan, dari 1.126 peserta, 14,5 persen diantaranya positif.
Bocornya data PCR peserta dituding sejumlah pihak sebagai salah satu pertimbangan penundaan sehingga sangat disayangkan, dan menjadi polemik ditengah masyarakat. Menyikapi persoalan ini, Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Tanah Bumbu, Setia Budi, Senin (5/4/2021) menepis dan membantah jika pihaknya yang mengeluarkan laporan tersebut. Ia mengaku, Dinkes hanya melaporkan hasil 330 peserta yang menjalani PCR di rest area yang masuk wilayah Tanah Bumbu.
“Kita tidak ada bocor membocorkan, karena data yang kita periksa sesuai ketentuan di wiayah perbatasan di rest area. 30 kafiah yang tidak membawa surat keterangan bebas covid-19 berupa swab antigen,” ucap Setia Budi.
Dirinya menolak memberikan komentar lebih jauh terkait kebocoran data para kafilah dari seuruh kabupaten kota. “Yang penting kami jalankan prokes di perbatasan pintu masuk ke Tanah Bumbu,” tambahnya. Selain itu terang nya, seluruh panitia lokal Tanah Bumbu juga sudah menjalani tes swab. Hasilnya 20 orang dinyatakan positif.
“Tapi mereka langsung dikarantina mandiri dan tidak dilibatkan untuk sementara hingga sembuh dan dinyatakan negatif,” ungkapnya. dari laporan yang diterimanya lanjutnya, kegiatan MTQ tetap dilanjutkan digelar secara virtual, mulai Rabu (7/4/2021) lusa. Pihaknya sendiri akan mengawal dan menerjunkan petugas pencegahan Covid-19 di venue lokasi dilaksanakannya perlombaan.
“Kita semua berharap dalam ajang ini tidak menjadi klaster baru virus Corona,” tandasnya. (han)