Iklan
Iklan
Iklan
OPINI PUBLIK

Menjadi Pengawas Sekolah ‘Idaman’ di Suasana Pandemi Covid-19

×

Menjadi Pengawas Sekolah ‘Idaman’ di Suasana Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

Oleh : M Noor, S.Ag
Pengawas Madrasah Barito Kuala

Jenis-jenis pengawas terdiri dari : 1. Pengawas Taman Kanak-Kanak/ Raudatul Athfal (TK/RA); 2. Pengawas Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI); 3. Pengawas Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs); 4. Pengawas Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) dalam Rumpun Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa, Olahraga Kesehatan, atau Seni Budaya); 5. Pengawas Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dalam Rumpun Mata Pelajaran yang Relevan (MIPA dan TIK, IPS, Bahasa, Olahraga Kesehatan, Seni Budaya, Teknik dan Industri, Pertanian dan Kehutanan, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Kesejahteraan Masyarakat, atau Seni dan Kerajinan).

Android

Seorang pengawas sangat penting peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Kehebatan seorang pengawas sangat menentukan apakah sebuah sekolah mampu dijadikan sebuah lembaga yang memproduk SDM yang andal sesuai dengan tuntutan zaman, atau tidak. Realitas di tengah masyarakat, terutama masyarakat yang peduli terhadap pendidikan banyak asumsi miring yang mencuat terkait kredibilitas seorang pengawas. Pengawas itu kerjanya santai saja, pengawas tidak profesional, pengawas malas turun ke sekolah, pengawas itu seperti tempat parkir saja (menunggu jabatan lainnya), pengawas itu tempat istirahatnya pejabat-pejabat yang menjelang pensiun, pengawas itu hanya kerja pelarian bagi pegawai dan untuk mencari kenyamanan dan kesenangan diakhir masa tugasnya. Sedih sekali mendengar pendapat masyarakat tersebut.

Apa jadinya pendidikan kalau anggapan itu benar adanya. Terkait dengan asumsi di atas, agar anggapan itu bisa ditempis dan diantisipasi, maka pada artikel ini, saya mencoba membahas terkait dengan bagaimana sebaiknya seorang pengawas tidak dilecehkan oleh pihak-pihak terkait. Bagaimana menjadi pengawas “idaman” (inovator, dedikasi, amanah dan nyaman di hati) dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Diharapkan dengan memahami dan mengimplementasikan kiat-kiat ini pengawas mampu mengangkat harkat dan martabatnya sebagai seorang pengawas sekolah.

Baca Juga:  Cost Politics vs Jariah Politik

Menjadi seorang pengawas “idaman” tidaklah mudah. Mereka perlu melakukan persiapan, keahlian, dan kepribadian yang matang untuk mewujudkan itu. Dalam Undang-Undang di negara dan pemerintah cukup banyak mengatur tentang bagaimana meningkatkan kualitas terkait dengan pendidikan ini terutama PTK bidang pengawas ini. Dalam Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 telah menetapkan delapan Standar Nasional Pendidikan, yaitu standar isi, standar proses,standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut di atas, merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu standar yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan.

Dalam standar pengelolaan dituntut juga ada pengevaluasi terhadap pendidikan dan tenaga kependidikan. Tentunya untuk melaksanakan pengevaluasian dituntut suatu keprofesionalan. Pengevaluasian erat hubungannya dengan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan sebagai langkah awal untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan ini pun menuntut suatu profesionalisme agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Profesionalisme pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan pengawasan sekolah baik yang berupa kegiatan akademis maupun manajerial.

Pengawas adalah orang yang kerjanya mengawasi. Mengawasi artinya melihat dan memperhatikan tingkah laku orang, mengamati, menjaga baik-baik, mengontrol. Kamus ilmiah popular, inovator artinya pembaharu, orang yang mendatangkan hal-hal/ide ide metode pembaharuan, perintis ide-ide/gagasan baru. Jadi pengawas inovator itu maksudnya adalah orang yang selalu mempunyai gagasan dan pemikiran-pemikiran yang baru, ia selalu tampil dengan percaya diri dengan pemikiran barunya itu. Dedikasi ini termasuk dengan budaya kerja atau kinerja yakni pengabdian/darma bakti dalam menjalan tugasnya dengan penuh pengorbanan,mengutamakan tugas negara ketimbang pribidi. Amanah, maksudnya adalah kepercayaan, jujur dan setia dalam menjalankan sesuatu tugas penuh dengan tanggung jawab (amanat), bukan Aman-AH, yang tak bertanggung jawab asal bapak senang.

Baca Juga:  Desmond J. Mahesa: Politisi Asal Banua yang Mencintai Buku

Sedangkan nyaman di hati itu, maksudnya apapun yang dikerjakan dan lakukan harus sesuai dengan hati nurani yang sangat dalam, hal tentunya tak terlepas dari nawaitu yang ikhlas hanya semata-mata karena Allah SWT, segala sesuatu yang dikerjakan maka akan bernilai ibadah, sehingga akan memperoleh hasil yang baik/maksimal. “Innamal a`malu bin niat” (hadist). Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan dimiliki oleh seorang pengawas sebelum mereka terjun mengemban tugas sebagai seorang pengawas, antara lain :

1. Membaca dan memahami semua peraturan yang terkait dengan pendidikan (PP, Kepres, Permendiknas, Perda, Perwako, dan keputusan pemerintah lainnya yang terkait dengan masalah pendidikan;

2. Mengikuti diklat kepengawasan;

3. Menyusun program;

4. Melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya yang sudah diamanatkan dalam perarturan dan undang-undang;

5.Menyusun laporan dan tindak lanjut pelaksanaan kepengawasan;

6. Menyosialisasikan dan mengimplementasikan program tindak lanjut . Jadi kesimpulan menjadi seorang pengawas “Idaman” itu, ia selalu tampil beda dengan ide-ide baru, penuh pengabdian, amanah (jujur) dan Nyaman di hati, baik sebagai individu mapun dalam melayani stakeholder yang menjadi tugas dan wewenang dalam kepengawasan.

Saat ini masih berada di suasana wabah covid 19, untuk itu saya menghimbau dan menyuarakan, mari kita laksanakan tupoksi, dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan anjuran protokol kesehatan dengan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jaga kebersihan, serta melakukan pegawasan/pembelajaran dengan sistem daring/online untuk sementara waktu. Dan mari berdoa semoga wabah virus corona ini cepat menghilang dalam kehidupan, sehingga
bisa lagi beraktivitas normal kembali seperti biasa. Aamiin. Semoga bermanfaat.

Iklan
Iklan