Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) melalui Tim Teknis Penanganan Sungai Amandit, mendengarkan ekspose dan komitmen dua perusahaan pertambangan dalam progres penanggulangan kekeruhan sungai, Kamis (22/4/2021) siang.
Rapat pertemuan itu dipimpin Sekretaris Daerah Muhammad Noor, dan turut dihadiri Wakil Bupati Syamsuri Arsyad, di Aula Rakat Mufakat Kantor Sekretariat Daerah HSS.
Saat ini sudah lebih se pekan air Sungai Amandit kembali jernih dan tidak mengalami kekeruhan, yang turut didukung karena kemarau dan tidak terjadi hujan.
Wabup HSS Syamsuri Arsyad mengaku senang, hal itu membuat masyarakat sudah banyak yang kembali bisa mencari ikan di sungai.
Ia mengimbau, hal itu terus dijaga dengan serta tidak membuang sampah ke sungai.
“Karena percuma, kalau sungainya jernih tetapi ada sampahnya, kesadaran kita semua menjadi harapan bersama,” tuturnya.
Syamsuri Arsyad mengucapkan terima kasih, kepada para pengusaha tambang pasir dan batu bara yang sudah mengucap komitmen menyelesaikan persoalan kekeruhan Sungai Amandit.
Kepala Dispera KPLH Kabupaten HSS Ronaldy Prana Putra mengatakan, perbaikan yang direkomendasikan tim teknis dari Pemkab HSS sejak tahun 2020 lalu terus berprogres. “Sebagian besar selesai, namun ada beberapa yang masih proses,” terangnya.
Secara perhitungan, perusahaan mengklaim setling pond masing-masing sudah mampu menampung air dari tambang dan tidak menyebabkan kekeruhan sungai.
Namun, terdapat aliran sungai dari pegunungan yang merupakan wilayah hutan lindung yang mengarah ke penampungan, sehingga bercampur dan mengakibatkan daya tampung tidak mencukupi.
Maka perusahaan berupaya memisahkan aliran sungai tersebut. “Perkiraan awal (sejak 2020) pengerjaannya selesai dalam dua tahun, ternyata berdasarkan ekspose tadi kemungkinan Agustus 2021 sudah selesai,” ungkapnya.
Ronaldy memperkirakan, berdasarkan hasil rapat itu, penanganan akan selesai Agustus 2021. Sebab menurutnya, kedua perusahaan pertambangan berkomitmen maksimal.
Ronaldy mengatakan, pihaknya juga akan berupaya maksimal tidak berhenti sampai itu, dengan tetap melakukan monitoring dan evaluasi.
Safety, Healthy and Environment (SHE) KUD Karya Murni, Totok mengatakan, pihaknya selalu berupaya dalam kegiatan pertambangan sesuai standar baku mutu. Bahkan ungkapnya, ia berkomitmen rutin melapor ke Dinas Lingkungan Hidup setempat terkait pengelolaan air.
Pihaknya saat ini dalam proses pengangkatan sedimen pond. Ia meyakini dalam dua bulan ke depan selesai, terlebih tidak kesulitan dengan kemarau saat ini. “Kami yakin selesai, karena area kita kecil,” ucapnya, berkomitmen.
PT AGM juga berkomitmen sama dalam pengelolaan air. Yakni, menjaga baku mutu semaksimal mungkin, dengan memasang titik-titik pintu air dan meletakkan tandon injeksi kimia yang bertujuan mengikat zat. Sehingga, air yang dilepas sesuai standar baku mutu. (tor/K-6)