UKM ini merupakan sektor paling kuat yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dengan mempertahankan sektor ini sama dengan memperkuat ketahanan perekonomian daerah,” ujar Safrizal
BANJARMASIN, KP – Sebanyak 25 peserta yang didominasi kalangan anak-anak muda dari berbagai daerah mengikuti pelatihan kewirausahaan baru sebagai barista yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Kalimantan Selatan (Kalsel), 6-8 April 2021.
Pelatihan barista yang dilangsungkan disebuah hotel di Banjarmasin tersebut dibuka oleh Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA. Barista sendiri, merupakan sebutan bagi peracik atau penyaji minuman, yang diambil dari bahasa Italia, bartender.
Dikatakan Safrizal, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang sangat penting dalam mendukung pemulihan ekonomi di daerah, termasuk pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“UKM ini merupakan sektor paling kuat yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19. Dengan mempertahankan sektor ini sama dengan memperkuat ketahanan perekonomian daerah,” ujar Safrizal, Selasa (6/4).
Menurutnya, adanya pelatihan ini menjadi salah satu upaya Pemprov Kalsel untuk menciptakan wirausaha atau enterpreneur baru yang berkualitas di daerah. Dimana, lebih dari 90 persen di Indonesia dikuasai UKM yang memproduksi berbagai produk.
Sedangkan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Gustava Yandi menuturkan, dipilihnya para barista karena pihaknya ingin meciptakan lapangan kerja di sektor usaha kecil maupun menengah, terutama di bidang peracikan dan penyajian kopi.
“Saat ini, minuman kopi sangat disukai semua kalangan. Di Indonesia sendiri, banyak sekali jenis biji kopi yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Berkat keahlian tangan anak-anak bangsa, kini hadir berbagai menu kopi, baik makanan maupun minuman,” ungkap Yandi.
Dinas Koperasi dan UKM, lanjut Yandi, berusaha untuk memenuhi target terciptanya wirausaha baru yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2016-2021.
“Tahun ini adalah terakhir RPJMD. Selama hampir 5 tahun ini, kita telah melahirkan ratusan wirausaha baru, namun masih kurang dalam target. Baru ada 245 dari target 300 enterpreneur,” katanya.
Yandi menambahkan, Pemprov Kalsel akan terus melakukan pembinaan dan menciptakan wirausaha baru melalui pelatihan-pelatihan, yang juga merupakan komitmen Dinas Koperasi dan UKM untuk melahirkan lebih banyak enterpreneur.
“Sekarang, UMKM merupakan sektor usaha paling banyak di Kalsel. Semoga, tahun ini bisa kita selesaikan menambah wirausaha baru, namun semua tergantung pada anggaran yang disediakan Pemprov Kalsel,” pungkasnya. (opq/K-1)