Palangka Raya, KP – Wapres Ma’ruf Amin mengemukakan tujuan pelaksanaan vaksin untuk mencapai kekebalan kelompok atau hert immunity seluruh warga masyarakat, guna memutus mata rantai penularan covid 19.
Hal itu ia ungkapkan saat meninjau pelaksanaan vaksin covid 19 bagi warga di Kabupaten Barito Utara, Selass (30/3) usai meresmikan Bandar Udara (Bandara) Haji Muhammad Sidik
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin, didampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Kepala BNPB Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran, dan Bupati Barito Utara (Barut) Nadalsyah, juga meninjau sejumlah fasilitas di Bandara yang baru resmiksn.
Setelah itu, rombongan menuju Arena Terbuka Tiara Batara Muara Teweh untuk melihat secara langsung pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Barut.
Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin berharap sampai akhir tahun dapat mencapai 70% dari penduduk atau 181,5 juta. Karena itu, pelaksanaan vaksinasi ini merupakan salah satu kunci kita dalam mengatasi Covid-19.”
Pemerintah kini bersungguh-sungguh untuk menanggulangi pandemi Covid-19 ini, mulai dari penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), juga kemudian PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di tingkat Mikro.
Wapres mengungkapkan rasa syukurnya, sudah terjadi penurunan-penurunan, dari yang tadinya di atas 10.000, sekarang sudah tinggal 5.000, 4.000, kemudian Rumah Sakit juga yang tadinya hampir 70% – 90%, saat ini sudah di bawah 50% ini artinya sudah terjadi penurunan.
Meski demikian menurutnya harus terus melakukan upaya vaksinasi secara intensif di seluruh wilayah Indonesia. “Kita harapkan di setiap daerah itu bisa mencapai 70%. Namun, saya belum mendapatkan laporan di Barut ini sudah berapa persen yang divaksin”, ujar Wapres.
Kita harapkan terus dipercepat walapun sudah ada penurunan supaya kita tidak terlalu merasa euforia, kemudian kita kurang hati-hati, sembrono, sehingga tidak menerapkan Prokes dan tidak mematuhi PPKM. “Karena, bisa saja yang sudah rendah, bila kita tidak bisa mengelola dengan baik, bisa naik lagi seperti di beberapa negara”, tambahnya.
Dari segi agama, juga melakukan vaksinasi itu bagian dari kewajiban, bahkan kalau dalam agama menyatakan Fardhu Kifayah (orang harus melakukan sebelum bisa teratasi), menjaga diri dan orang lain dari wabah penyakit itu termasuk wajib, paparnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menambahkan, “Vaksinasi untuk Kabupaten Barut dilaksanakan hanya satu hari, targetnya 400, dengan sasaran pelayan publik ada anggota TNI, Polri, masyarakat, FKUB, MUI, dan Ormas-Ormas lain, termasuk pedagang. enapa
Sedangkan untuk vaksinator, berasal dari Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM) Muara Teweh dan PKM Lanjas, serta dibantu dari Dokter Kesehatan (Dokkes) Polri Bhayangkara Palangka Raya. (drt/k-10)