Banjarmasin, KP – Pemerhati olahraga Geman Yusuf,SH,MH memprihatinkan persiapan atlet-atlet banua, yang akan diterjunkan di PON XX Papua bulan Oktober 2021. Karena dibatalkannya beberapa training camp dan tryout yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tehnis para atlet tersebut.
Menurut Geman, penasihat FOBI (Federasi Olahraga Barongsai Indonesia) Kalsel kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa (29/6/2021) kemarin, beberapa cabor unggulan yang digadang-gadang akan menjadi penyumbang medali, misalnya Gulat, yang semula akan trainingcamp di luar negeri, karena terganjal pandemic covid-19, terpaksa mengurungkannya.
Pengurus PGSI (Persatuan Gulat Seluruh Indonesia) Kalsel, kemudian menjadwalkan pemusatan latihan di Ciloto Jawa Barat, namun kembali tertunda karena masalah dana dan juga merebaknya covid -19 di Jabar. Solusinya kemudian dipilih trainingcamp di Kiram Kabupaten Banjar.
Seyogianya dalam bulan Juni ini sudah dimulai, namun hingga menjelang akhir bulan, kembali terganjal belum adanya pencairan dana. Atlet-atle gulat kembali melakukan latihan di Banjarmasin saja.
‘’Kondisi ini jelas memprihatinkan, karena cabor gulat ditarget merebut tiga medali emas pada ajang PON XX Papua yang jadwalnya tidak ditunda lagi, Oktober 2021,’’ papar Geman Yusuf, tokoh dancesport Kalsel yang juga karateka DAN IV.
Selain cabor gulat, beberapa cabang lainnya juga mengalami hal serupa, tidak bisa melakukan ujicoba keluar daerah apalagi ke luar negeri, karena masalah dana dan juga merebaknya covid 19 di berbagai daerah, tertinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Dengan kondisi yang demikian, kata Geman, owner RM Sari Patin Kayu Tangi Banjarmasin dan juga seorang advokad, bukan hal mustahil cabor-cabor unggulan yang diprediksi akan mendulang medali di PON XX Papua, tidak mampu merealisasikan target yang dibebankan.
Geman berharap kondisi yang melanda atlet-atlet Kalsel ini bisa segera mendapatkan solusinya, supaya mereka bisa tetap tampil maksimal di ajang multi event olahraga nasional di Tanah Papua. (nfr/k-9)