Iklan
Iklan
Iklan
OPINI PUBLIK

Kampus Merdeka, Merdeka Untuk Siapa?

×

Kampus Merdeka, Merdeka Untuk Siapa?

Sebarkan artikel ini

Oleh : Mawar Kareem
Aktivis Dakwah Pemuda Kalsel

Demi meraih visi misi pendidikan yang berkualitas, Nadiem Makarim meluncurkan program kampus merdeka yang saat ini sedang marak diimplementasikan oleh perguruan tinggi. Program ini telah diluncurkan sejak setahun yang lalu. Diharapkan mampu membuat perguruan tinggi di Indonesia tidak kalah saing dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri.

Android

Dan untuk meraih cita-cita tersebut diperlukanlah industri yang bekerjasama dengan perguruan tinggi. Menurut Jokowi, memperbarui pengetahuan dan keterampilan sangat dibutuhkan di tengah era kompetisi ini. Tanpa belajar, lulusan akan tertinggal oleh kemajuan iptek yang pesat. Selain itu, lulusan perguruan tinggi bukan hanya memiliki kemampuan akademik. Akan tetapi juga memiliki kemampuan inovatif. Untuk bisa mengatasi disrupsi, lanjut dia, lulusan perguruan tinggi perlu dibekali dengan kemampuan menguasai teknologi terbaru, berbagai teknologi terbaru bisa jadi belum dikuasai di perguruan tinggi, tetapi sudah berkembang di industri. Oleh karena itu, peran serta industri di kampus serta kerja sama antarkampus dibutuhkan dalam penguasaan iptek terbaru, ujarnya. (Kompas/16/06/2021).

Sekilas program kampus merdeka ini tampak menggiurkan, seolah menjamin akan meningkatnya mutu perguruan tinggi. Selama ini negeri ini memang bermasalah pada sistem pendidikan, mulai dari sarana prasarana hingga masih banyaknya masyarakat yang tidak pernah merasakan manisnya menuntut ilmu karena keterbatasan ekonomi, akses transportasi dan sebagainya. Namun benarkah dengan adanya kampus merdeka akan membuat mutu pendidikan menjadi lebih baik? Mencetak generasi terdepan?

Harus dipahami terlebih dahulu, bahwa merdeka ialah terbebas dari penjajahan atau eksploitasi baik dari fisik maupun pemikiran oleh orang yang memiliki kepentingan. Jika kampus merdeka ditujukan kepada pendidik dan generasi agar bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan, namun harus berada dibawah ketiak korporasi bukankah ini namanya pembodohan?. Pada nyatanya potensi yang dimiliki oleh generasi hanya akan terkuras habis demi kepentingan korporasi.

Baca Juga:  Khilafah Wujudkan Harapan Mengatasi Stunting

Lulusan terbaik dari perguruan tinggi hanya akan berakhir pada “kacung-kacung” korporasi. Orientasi pendidikan akan berubah arah, tidak lagi tujuannya untuk mencetak pemimpin peradaban namun menjadi budak perusahaan.

Di sisi lain, kampus tak lagi bisa mengembangkan independensinya. Karena harus mengikuti permintaan pasar. Demi mengurangi tingkat pengangguran kampus rela mengikuti industri dan badan usaha lainnya. Ini membuktikan semakin tertekannya dunia pendidikan oleh korporasi. Dan diatur oleh pemegang modal. Maka Tri Dharma pada perguruan Tinggi untuk melakukan pengabdian pada masyarakat kini berpaling menuju pengabdian terhadap kaum kapitalis maupun industri.

Seharusnya pendidikan dibangun untuk mencetak para intelektual yang siap memimpin peradaban. Mencetak generasi yang mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Memiliki segudang inovasi untuk menciptakan terobosan baru yang bisa mempermudah manusia untuk semakin dekat dengan penciptanya. Intelektual yang dengan kecerdasannya tidak akan menghamba kepada manusia. Perguruan tinggi bukanlah mesin pencetak uang bagi korporasi. Beginilah jika negara menganut sitem kapitalisme, semua dikendalikan penuh oleh para pemilik modal.

Negara memiliki kewajiban penuh terhadap sistem pendidikan. Negara harus memfasilitasi agar bisa tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Bukan malah berlepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya kepada industri. Maka dari sinilah diperlukannya sistem yang tidak akan mengizinkan korporasi berperilaku sewenang-wenang. Sistem yang tidak akan membuka pintu untuk para kapital masuk untuk menjajah. Hanya sistem Islam-lah yakni Khilafah yang mampu menyelamatkan generasi dari eksploitasi kapitalisme. Menyelamatkan pendidikan dari penjajahan korporasi. Sudah saatnya menolak segala bentuk penjajahan kapitalisme dan memperjuangkan penerapan syariat Islam. Allahu akbar!

Iklan
Iklan