Tamiang Layang, KP – Direktur RSUD Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur dr Vinny Safari melalui Kasi Pelayanan Medik dr Stepanus Eko Adi mengatakan, merawat pasien COVID-19 dengan pasien lainnya tetap dengan mengendepakan pelayanan terbaik hingga pasien sembuh.
“Ini merupakan komitmen RSUD Tamiang Layang dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada semua pasien,” kata dr Eko di Tamiang Layang, Minggu.
Menurutnya, saat ini sarana dan prasarana pendukung untuk merawat pasien COVID-19 terus dipenuhi, seperti sudah dimilikinya rontgen paru, oxxy meter, ventilator hingga ruang perawatan isolasi.
Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan merupakan komitmen Pemkab Bartim, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin membaik pada tiap tahunnya.
Terpisah, salah satu mantan pasien COVID-19, Adi Nawar (56) mengakui pelayanan RSUD Tamiang Layang yang diberikan kepadanya tidak mengecewakan.
“Mulai dirawat hingga sembuh, pelayanannya tidak mengecewakan,” kata Adi Nawar di Tamiang Layang, Minggu.
Menurut pria asal Kecamatan Benua Lima itu, dokter dan perawat benar-benar memperhatikan dirinya yang yang menjadi pasien COVID-19 dengan status bergejala berat.
Sebelum masuk RSUD Tamiang Layang, Adi tidak memiliki nafsu makan karena kehilangan indera penciuman dan pengecap hingga menyebabkan kondisi kesehatan terus menurun. Dengan kondisi sedikit lemas, keluarga mengantar Adi ke IGD RSUD Tamiang Layang.
Perawat memasangkan selang oksigen dan alat bantu pernafasan kepada Adi yang kesulitan bernafas. Tidak lama masuk IGD, perawat melakukan tes usap dan hasil pemeriksaan menyatakan Adi Nawar positif COVID-19.
Perawat langsung membawa ke ruang isolasi perawatan pasien dengan gejala berat. Kondisi kesehatan Adi dipantau secara berkala dokter dan perawat. Beberapa hari dirawat, kondisi kesehatan Adi mulai membaik.
Walaupun ada peningkatan kesehatan, Adi mengaku masih memasang oksigen dan ventilator pada malam hari karena sesak bernafas . Itu sesuai anjuran dokter agar terhindar dari serangan dadakan COVID-19 saat malam hari.
Selama sepekan dirawat, kondisi Adi terus membaik dan dipindahkan ke ruang isolasi perawatan tanpa gejala dan langsung mengikuti tes usap pertama dengan hasil negatif. Berselang satu pekan, Adi mengikuti tes usap kedua dan hasilnya positif.
Kini Adi sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti sediakala. Dia menghimbau warga lainnya di Bartim agar tetap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk terhindar dari COVID-19.
“Tes usap ketiga dan keempat hasilnya negatif. Saya diperbolehkan pulang. Total dirawat 28 hari. Saya merasa dilayani dengan baik dan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun,” demikian Adi Nawar. (vna/k-10)