Tanjung, KP – Petugas Polsek Murung Pudak Polres Tabalong mendapatkan laporan seorang perempuan inisial AN (22), warga Sungai Roko Desa Kambitin Kecamatan Tanjung yang diduga terjatuh dari jembatan 1 Juli Hikun pada Minggu (18/7) malam.
Menurut keterangan SA (13) yang merupakan adik Korban, pada Minggu (18/7) malam sehabis melaksanakan berbuka puasa. Korban bersamanya pergi jalan – jalan dari rumahnya di Sungai Roko Desa Kambitin ke kota Tanjung dengan menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di tengah – tengah jembatan 1 Juli (Jembatan Beli) Desa Kapar Kec. Murung Pudak , sepeda motor yang dikendarai mengalami mogok dikarenakan kehabisan bensin.
Pada saat berhenti di tengah jembatan tersebut, korban merasa melihat bunga di tepi jembatan dan langsung hendak memetiknya.
Namun saat hendak memetik bunga tersebut korban terpeleset dan terjatuh di sungai Tabalong.
Melihat kejadian tersebut SA langsung meminta tolong dengan warga yang melintas di jembatan dan mendatangi pamannya inisial MN (49) yang bertempat tinggal di Kel. Hikun Kec.Tanjung utuk memberitahukan kejadian yang menimpa kakak kandungnya.
Selanjutnya mendengar cerita dari keponakannya, MN langsung mengajak SA mendatangi lokasi terjatuhnya korban dan meminta tolong kepada warga yang lewat dijembatan 1 juli (jembatan beli) dan menghubungi pihak UPBS terdekat.
Kapolres Tabalong AKBP M. Muchdori, S.I.K., CFrA melalui Iptu Samsu Suargana, S.AP Kapolsek Murung Pudak saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
Pencarian korban di sungai Tabalong di lokasi kejadian masih berlangsung sejak tadi malam hingga siang ini yang dilakukan oleh petugas gabungan BPBD Tabalong, SAR Tabalong dan relawan UPBS Tabalong.
Dari beberapa data yang dihimpun petugas Polsek Murung Pudak, sementara diperkirakaan korban mengalami Depresi yang disertai dengan riwayat medis berjalan di Poli Jiwa. Dan pengobatan medis rutin sejak 2017 silam di Puskesmas Hikun dan RSUD Pembalang Batung Hulu Sungai Utara.
“Walaupun korban mengalami depresi, namun kesehariannya korban dikenal taat beribadah dan berbakti kepada orang tua dan apabila sakitnya kambuh korban tidak pernah mengamuk bahkan melakukan perbuatan yang dapat melukai orang lain. Kebiasaannya hanya menangis di dalam kamar rumah serta meminta disayangi keluarganya,” ungkapnya.
Terkait peristiwa, ia menyatakan, pihaknya turut berduka cita. Kemudian diimbau, kepada masyarakat umumnya, khususnya masyarakat Tabalong untuk dapat bijak bermedia sosial.
“Jangan peristiwa ini dijadikan bahan candaan, jaga perasaan orang tua dan pihak keluarga korban,” ingatnya.
Ia mendukung dan berdoa agar rekan – rekan relawan di lapangan agar cepat menemukan jasad korban yang diduga tenggelam di Sungai Tabalong. (ros/K-4)