Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Kiprah BI Corner Bagi Dunia Literasi
(Refleksi Hari Bank Indonesia)

×

Kiprah BI Corner Bagi Dunia Literasi<br>(Refleksi Hari Bank Indonesia)

Sebarkan artikel ini

Oleh : Nor Hasanah, S.Ag, M.I.Kom
Pustakawan UIN Antasari Banjarmasin

Seperti yang diketahui bersama bahwa setiap tanggal 5 Juli bangsa Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia (BI). Sesuai Pasal 23D UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang BI, merupakan bank sentral Republik Indonesia. Sebelumnya, BI bernama De Javasche Bank (DJB) yang didirikan berdasarkan Oktroi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kemudian pada 1 Juli 1953 DJB dinasionalisasikan menjadi BI.

Baca Koran

Sejarah BI berdasarkan situs resmi BI, saat kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1950, struktur perekonomian Indonesia masih didominasi struktur kolonial. Struktur perbankan Indonesia pada masa itu menjadi komponen sarana moneter yang tidak banyak berperan dalan operasi perbankan, namun menimbulkan keinginan di tengah masyarakat untuk memasukkan unsur nasional dalam struktur ekonomi Indonesia.

Setelah nasionalisasi De Javasche Bank (DJB) tahun 1951, Panitia nasionalisasi DJB melanjutkan tugasnya dengan merumuskan RUU Pokok BI yang merupakan UU bagi bank sentral Indonesia. Nasionalisasi DJB merupakan proses awal pembentukan bank sentral. Mengapa tanggal 5 Juli? Dilansir dari buku Kompas 100 Corporate Marketing Cases (2009) karya Hermawan Kartajaya, selama Indonesia mempertahankan kemerdekaannya, Belanda merebut bank-bank pada masa Jepang di Indonesia. Ketika Belanda berhasil membuka lagi De Javasche Bank, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan undang-undang darurat tentang berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI) pada 5 Juli 1946. BNI menjadi bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Tanggal lahir tersebut kemudian ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Bank Indonesi.

Kiprah BI

Dalam kegiatan operasionalnya, BI memiliki tiga tugas yang berdasarkan pada tiga pilar utama, yaitu: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter terkait suku bunga bank dan surat-surat berharga; dan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran yaitu munculnya sistem pembayaran yang bervariasi memerlukan pengaturan yang baik; mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

BI juga memiliki misi untuk menjadi bank sentral terdepan di negara emerging market dan salah satu bentuk program dari BI untuk mendukung Indonesia maju adalah Indonesia Cerdas. Ada beberapa program dalam Bank Indonesia terkait Indonesia Cerdas salah satunya yakni pembangunan BI Corner dan pojok baca. Tujuan dari BI Corner dan pojok baca adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya terkait tentang Bank Indonesia sekaligus untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta literasi melalui penyediaan koleksi buku berkualitas dan fasilitas multimedia yang terkini melalui wadah yang tersedia diantara perpustakaan.

Baca Juga :  Hijrah "Disconnect" Momentum Tahun Baru Islam 1447 H

BI Corner merupakan program pembangunan/pengembangan sarana perpustakaan mini yang didesain dengan memperhatikan kenyamanan dan memberikan ketertarikan kepada pengunjung, serta penyediaan akses informasi dan literatur berkualitas dalam bentuk cetak maupun e-book, dari dalam dan luar negeri.

BI Corner telah diinisiasi oleh Bank Indonesia sejak tahun 2015 sebagai bagian dari tema unggulan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), yaitu Indonesia Cerdas. BI Corner diimplementasikan di tingkat universitas, instansi pendidikan, perpustakaan daerah, dan instansi lainnya.

Biasanya BI juga selalu menyelenggarakan acara pemberian penghargaaan 12 (dua belas) Pojok Baca BI (BI Corner) 2019 di tingkat nasional dengan kategori Perguruan Tinggi, SMA/sederajat, Umum, serta Pojok Baca dan Dongeng (PBD) PAUD. Penghargaan BI Corner diberikan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi seluruh pengelola BI Corner di Indonesia serta sebagai sarana membangun engagement yang lebih kuat antara BI dengan lembaga penerima manfaat. Pemberian penghargaan mempertimbangkan berbagai indikator penilaian yang mencakup pemeliharaan fisik BI Corner, manajemen pengelolaan, komitmen kebijakan lembaga penerima program, publikasi, kegiatan aktivasi dan jejaring/kerja sama yang dilakukan lembaga, dampak BI Corner terhadap institusi dan pengguna, serta komitmen lembaga untuk membantuk peran dan tugas BI.

Penghargaan BI Corner 2019 merupakan ajang kedua yang diselenggarakan BI dan diikuti 722 unit BI Corner dan 183 unit PBD PAUD. Pada tahun 2020, BI menargetkan 1.000 BI Corner di seluruh level pendidikan dan fasilitas publik strategis. Guna keberlangsungan program, telah dilakukan berbagai kegiatan aktivitas, antara lain kegiatan seminar, sosialisasi, resensi buku, speech contest, berbagai lomba, dan kegiatan lainnya.

Upaya Indonesia Cerdas

Semangat BI adalah berperan aktif dalam mendukung literasi di berbagai kalangan terutama kalangan generasi muda karena kualitas mereka menjadi faktor penentu bagi kemajuan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang terdidik, berilmu pengetahuan dan melek literasi akan jadi asset strategis dalam pembangunan bangsa dan negara dimasa yang akan datang. Terlebih di tengah kondisi pandemi Covid-19, literasi harus berubah dan melakukan inovasi agar tetap dapat tumbuh.

Baca Juga :  Surga Dunia

Setiap komponen masyarakat harus memiliki hak dalam rangka mendapatkan layanan informasi seperti melalui BI Corner dan perpustakaan dan berkesempatan untuk meningkatkan keterampilan hidup mereka. Kemiskinan dan kebodohan itu tidak ada, yang ada adalah tidak adanya kesempatan untuk membaca dan mengakses informasi. Untuk itu guna menguatkan literasi, upaya yang harus dilakukan salah satunya dengan melakukan penyediaan informasi melalui BI Corner yang tersedia di perpustakaan.

Perpustakaan masih selalu diperlukan di zaman yang sudah dipenuhi dengan mesin pencari informasi seperti Google. Karena mesin pencari informasi ini sifatnya hanya permukaannya saja, tidak mendalam. Akan tetapi paradigma perpustakaan jelas harus berubah terlebih di era digital seperti saat ini, maka dari itu perpustakaan harus memperbanyak koleksi digitalnya.

Kegiatan edukasi dan literasi publik memiliki makna penting bagi kontribusi BI secara nyata. Peningkatan literasi publik, termasuk didalamnya literasi keuangan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang nyata dan berkualitas. Komunikasi yang terjalin antara BI dan masyarakat diharapkan dapat membangun ekosistem yang mampu menciptakan dukungan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat umum, terhadap berbagai kebijakan yang ditempuh BI.

Ke depan, melalui berbagai program aktivasi yang diselenggarakan BI Corner, diharapkan dapat memperkuat posisi BI Corner sebagai sarana pembelajaran dan pusat penelitian bagi mahasiswa/pelajar dan masyarakat umum. Hal ini sejalan dengan langkah BI untuk memberikan dukungan yang lebih nyata dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di masyarakat.

Iklan
Iklan