Banjarmasin, KP – Guna memastikan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang benar, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin memutuskan untuk menerjunkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) ke sekolah-sekolah.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, kehadiran aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) di Kota Baiman ini merupakan keputusan yang diambil dari hasil rapat evaluasi.
“Saya sudah perintahkan Satpol PP mulai pagi hadir di pintu-pintu masuk sekolah untuk memastikan siswanya menerapkan disiplin prokes,” ucapnya belum lama tadi
Tidak hanya melakukan pengawasan prokes terhadap siswa, Petugas Satpol PP juga melakukan pengawasan terhadap orangtua atau pengantar siswa ke sekolah.
“Karena mereka (orangtua atau orang pengantar siswa) itu disiplin juga dengan protokol kesehatan,” ucap Ibnu Sina saat ditemui awak media belum lama tadi.
Menurutnya dengan memberi pengawasan di sekolah, Ibnu yakin hal itu bisa memberi efek positif terhadap pola hidup disiplin prokes di rumah.
“Ini bagian dari edukasi kepada anak didik kita. Supaya ketika pulang nanti bisa menularkan disiplin prokes ini untuk diterapkan di keseharian keluarga,” ujarnya.
“Apalagi anak-anak ini kan cepat belajarnya. Daya ingat dan cara meniru anak di fase ini masih sangat kuat,” sambung Ibnu.
Kemudian pihaknya juga menyertakan Satuan Tugas (Satgas) Satuan Pendidikan untuk menegakkan penerapan protokol kesehatan di sekolah yang isinya dari osis dan para guru-guru di lingkungan sekolah.
“Termasuk juga misalnya banyak yang berjualan di depan sekolah. Aktivitas mereka juga diawasi dengan memberikan sosialisasi dan teguran. Tujuannya agar tetap menjaga jarak dan memakai masker serta jangan menimbulkan kerumunan,” imbuhnya.
Seperti pantauan Kalimantan Post, beberapa petugas Satpol PP Kota Banjarmasin terlihat berada di pintu masuk SMP Negeri 9 Banjarmasin dengan membawa papan bertuliskan kalimat.
Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin membenarkan bahwa SKPD penegak Perda yang saat ini dipimpinnya memang ditugaskan untuk memperketat pengawasan penerapan prokes di sekolah.
“Memang tidak seluruh sekolah. Setiap harinya secara bergantian petugas kita memberi sosialisasi prokes terhadap siswa dan warga sekolah, termasuk orangtua dan pedagang lingkungan sekolah,” ujarnya.
Ia menerangkan, dalam satu sekolah ada dua sampai empat orang petugas Satpol PP yang berjaga di pintu masuk sekolah.”Mereka bergantian, karena PTM yang dijalankan sekolah lan pakai pola shifting,” pungkasnya.
Menyikapi hal tersebut, Kepala SMP Negeri 9 Banjarmasin, Pahri, mengapresiasi hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut dapat membuat siswa di sekolahnya lebih disiplin protokol kesehatan (Prokes).
“Soalnya, siswa itu beda kalau melihat guru daripada Satpol PP. Dia kayanya lebih segan dengan mereka,” ucap Pahri.
Meski begitu, menurutnya para siswa dan guru di sekolahnya tetap taat dengan prokes. “Alhamdulillah tidak ada masalah penerapan prokes di sekolah. Jadi kita himbau juga para siswa membawa masker cadangan dan hand sanitizer di dalam tas,” tuntasnya. (Zak/K-3)