Palangka Raya, KP – Aturan dan kebijakan pemerintah untuk mekanisme mendapatkan vaksin bagi anak kecil hingga usia remaja, terutama anak usia sekolah sampai saat ini masih belum jelas.
Beberapa kalangan mempertanyakan prosedur atau mekanisme cara mendapatkan vaksinasi bagi anak kecil hingga remaja atau usia sekolah khususnya di wilayah Kalimantan Tengah, agar belajar tatap muka bisa terlaksana.
Kami setiap reses, ada saja masyarakat mempertayakan cara mendapatkan vaksin khususnya bagi anak-anak dan remaja. Karena belum di jelaskan secara terbuka oleh pihak pemerintah daerah baik provinsi, maupun kabupaten dan kota, ungkap Ipna Prayawati, anggota Fraksi PDI perjuangan DPRD Kalteng, Kamis (12/8).
Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng IV ini juga mendorong instansi terkait agar dapat mensosialisasikan cara atau mekanisme vaksin bagi anak-anak atapun remaja.
Jelaskan secara terbuka dan lebih luas sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, harap Ina. Sebab animo masyarakat untuk mendapatkan vaksin bagi anak-anak dan remaja sangat banyak, ini memerlukan perhatian, tambahnya.
Disebutkan pihaknya juga siap membantu mensosialisasikan kepada masyarakar berkaitan mekanisme vaksinasi massal bagi anak-anak dan remaja di wilayah Kalteng.
Sosialisasi bisa disampaikan melalui berbagai media yang ada, baik media elektronik, cetak, media sosial ataupun bentuk sosialiasasi lainya, sarannya.
Pihaknya berharap berapa kouta untuk vaksinasi anak-anak bisa diungkapkan secara terbuka. Sebab anak-anak maupun remaja juga berhak mendapatkan vaksin sesuai anjuran pemerintah.
Anak-anak ataupun remaja juga kesulitan ikut orang tua atau sekolah di luar Kalteng kalau belum di vaksin. Karena salah satu syarat perjalan adanya sertifikat vaksin. Dia menyarankan agar adanya vaksinasi khusus bagi anak-anak, remaja ataupun ibu hamil di pusat layanan masyarakat baik di Puskesmas, Pustu ataupun sarana layanan kesehatan lainya.
Persoalan lain anak-anak dan remaja yang belum punya KTP sulit dapat vaksin. Demikian juga mereka dan ibu-ibu hamil tidak mungkin bisa antrian untuk mendapatkan vaksin. Diharapkan hal ini mendapat perhatian instansi terkait,”katanya.
Ia berpendapat vaksinasi bagi anak-anak ataupun remaja agar lewat sekolah-sekolah karena mereka yang lebih tau jumlah dan kebutuhan anak- anak didiknya. (drt/k-10)