Banjarmasin, KP – Miris, satu keluarga tinggal di rumah tua yang dikontrak kakek bernama Beter (60) dan isterinya Siti Aminah terpaksa kehilangan tempat berteduh..
Rumah hunian beralaskan tanah dan sudah reyot beralamat di Jalan Simpang Jahri Saleh Gang Melati RT 11 Kelurahan Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara itu ambruk.
Rumah berdinding kayu berada di belakang Mushola Sekumpul itu ambruk diduga akibat diterpa angin cukup kencang disertai hujan sekitar pukul 16.00 Wita Minggu (1/8/2021) kemarin
Akibat ambruknya rumah yang tinggal kakek Beter yang kedua matanya mengalami kebutaan sudah puluhan tahun itu kini terpaksa ditampung oleh warga sekitar di sebuah ruang sekolah madrasah yang berada tidak jauh dari rumahnya yang ambruk.
Keterangan diperoleh menyebutkan, Beter bersama istrinya Siti Aminah dan kedua anaknya bernama Andre dan Aisyah mengontrak gubuk reyot itu sudah sekitar 6 tahun dengan membayar sewa kepada pemilik rumah warga sekitar Rp 50 ribu per bulan.
” Kehidupan keluarga Beter memang sangat memprihatinkan sehingga perlu mendapat perhatian, terutama pada tempat tinggal yang sangat tidak layak,” kata warga sekitar bernama Sugi.
Warga mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari kakek buta Beter hanya mengandalkan belas kasihan warga dengan cara mengemis.
Dengan ditemani anak laki- laki Andre yang masih berusia belasan tahun, kakek buta Beter mengemis setiap hari di Jalan Simpang Jahri Saleh Rt 11 tepat di depan Gang Sedap Malam.
Diketahui karena keterbatasan kemampuan biaya, kedua anak kakek buta Beter tidak sekolah sama sekali. Meski untuk membantu mencari tambahan penghasilan istrinya tidak jarang menjadi pemulung.
Karena tidak sekolah kedua anak kakek Beter tidak bisa membaca dan menulis sama sekali.
“Bahkan anak laki- lakinya bernama Andre meski sudah berusia belasan tahun tidak bisa menghitung dan mengenal nilai uang yang diperlihatkan kepadanya,” ujar sejumlah warga. (nid/KPO-1)