Martapura, KP – Bupati H Saidi Mansyur didampingi Kepala Bappeda Litbang Galuh Tantri Narindra menyampaikan, pemerintah pusat dan pemerintah di daerah masih melakukan kebijakan refocusing dalam pengelolaan anggaran dengan mempertimbangkan kondisi saat ini bahwa negara masih fokus mengatasi pandemi Covid-19.
Diantaranya kegiatan pemulihan ekonomi dan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan bertahap kepada masyarakat, termasuk di wilayah Kabupaten Banjar.
Merespon hal tersebut, Pemkab Banjar harus melakukan kebijakan pengelolaan anggaran sebagaimana arahan Pemerintah Pusat melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya.
Pemkab Banjar pun mengalami pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 22.407.410.000. Dan untuk mensukseskan program vaksinasi dan penanganan Covid-19, diwajibkan pula melakukan refocusing anggaran 8% dari DAU sebesar Rp 53.926.512.080.
Selain itu, berdasarkan hasil audit BPK terhadap anggaran 2020, direkomendasikan melakukan penyesuaian pendapatan Tahun 2021 dari SILPA, sehingga pengurangan pendapatan sebesar Rp 74.906.425.115.
”Jadi total rasionalisasi dan refocusing anggaran yang harus dilakukan Pemkab Banjar sebesar Rp 151.240.347.195,” katanya.
Sehubungan kebijakan anggaran tersebut, maka seluruh SKPD wajib melakukan rasionalisasi dan penyesuaian anggaran pada program kegiatannya. Selanjutnya rasionalisasi SKPD ini akan ditindaklanjuti melalui APBD Perubahan 2021.
Bupati Saidi menambahkan, pemerintah, baik pusat maupun daerah memberikan perhatian serius pada penanganan Covid-19, termasuk Pemkab Banjar yang berupaya maksimal melakukan penangannya agar masyarakat tetap sehat dan bersama-sama mampu melewati masa sulit di tengah pandemi ini.
”Hal ini dapat dilihat dengan rasionalisasi dan refocusing anggaran yang dilakukan pada 2021 ini, Pemkab Banjar mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 68.669.582.070,” katanya.
Bupati juga menyampaikan keprihatinannya tentang refocusing anggaran ini, karena pasti berdampak pada pelaksanaan pembangunan, namun kebijakan ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Banjar, tapi setiap daerah mengalami hal yang sama.
”Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengatasi pandemi ini agar segera berakhir, dengan mensukseskan program vaksinasi, menjaga protokol kesehatan lewat 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas),’ pungkasnya. (Wan/K-3)