Hasil Survei UMKM Bank Indonesia di akhir tahun 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 82,68% UMKM di Kalimantan terkena dampak negatif pandemi Covid-19
BANJARMASIN, KP – Bank Indonesia menyelenggarakan program akselarasi Usaha Mikro Kopreasi Menengah (UMKM) Berorentasi Ekspor dalam rangka mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pengembangan UMKM berorientasi ekspor yang menampilkan pameran perdagangan, yang menampilkan Suntec City Mall, Singapura yang berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai instansi/lembaga dan stakeholders terkait.
Sebagai upaya mendukung program pengembangan UMKM khususnya komoditas berorientasi ekspor, tahun 2020 KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan kegiatan “Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor Bank Indonesia Kalimantan Selatan (PAMOR BAINTAN)” yang meliputi rangkaian pelatihan ekspor UMKM bekerja sama dengan Sekolah Ekspor, dan pelepasan ekspor udang kelompok budidaya udang binaan KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Pokdakan Mutiara Biru, bekerja sama dengan PT Misaja Mitra.
Pameran produk UMKM unggulan berorientasi ekspor pada kegiatan “Pamor Borneo” tahun 2021 dilaksanakan di Suntec City, Singapura, 14 sampai 29 Agustus 2021. UMKM yang menjadi peserta pada kegiatan ini berjumlah ±20 UMKM yang telah lolos kurasi oleh Netasia dan Tanivest, dengan jenis produk fashion, home decor dan food and beverage.
Kepala BI Perwakilan Kalsel Amanlison Sembiring secara zoom mengatakan perbaikan perekonomian Kalimantan di Triwulan II-2021 yang sudah tumbuh positif, menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha, khususnya bagi UMKM yang selama ini terdampak pandemi.
Hasil Survei UMKM Bank Indonesia di akhir 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 82,68% UMKM di Kalimantan terkena dampak negatif pandemiCovid-19. Dampak negatif pandemi UMKM diantaranya penurunan penjualan, kesulitan permodalan dan terhambatnya distribusi barang.
Dengan mencapai 64 juta atau mencapai 99,9% dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia, UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Sehubungan dengan itu, diperlukan upaya untuk memperkuat UMKM sehingga dapat bertahan di masa pandemi, serta dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru Indonesia di masa yang akan datang.
Bahkan dalam upaya mendorong penguatan UMKM di masa Pandemi Covid-19, dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan berbagai instansi serta lembaga untuk menghasilkan sejumlah program konkrit, salah satunya melalui penyaluran program PEN.Sampai dengan 18 Juni 2021, realisasi program PEN untuk mendukung UMKM di Kalimantan tercatat sebesar Rp 739Miliar.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Kalimantan antara lain Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Kalteng, dan Kalbar selalu secara aktif bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Instansi & Lembaga Vertikal, dan Perbankan di wilayah Kalimantan dalam menghasilkan sejumlah program konkrit dalam pengembangan UMKM sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan.
Dari segi korporatisasi, telah melakukan beberapa program antara lain, bersinergi dengan marketplace lokal: Shopee dan Blibli.comserta marketplace multinasional: Shopify dalam melakukan onboarding UMKM, Bank Indonesia Provinsi Kalselbersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalsel telah melakukan soft launching Gerai UMKM Premium di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasinyang dikelola oleh PT Sarinah.
Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Kalsel bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan Universitas Lambung Mangkurat mengembangkandesa wisata Kampung Sasirangan dan membina UMKM Kain Sasirangan untuk menjadi salah satu daya tarik utama desa wisata. (nar/KPO-1)