Palangka Raya, KP – Selama bulan Agustus 2021 lalu, Kalteng mengalami penurunan indek harga konsumen atau deflasi hingga 0,15 persen papar Kepala Badan Pusat Statisik Kalteng Maroso, Rabu (1/9).
Dijelaskan dari 90 kota pantauan IHK nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota deflasi selama Agustus 2021. Deflasi tertinggi terjadi di Sorong (1,04 persen) dan inflasi tertinggi di Kendari (0,62 persen).
Untuk Kota Palangka Raya sendiri menempati peringkat ke-35 kota deflasi, sedangkan Sampit di
peringkat ke-29 kota deflasi se tanah air.
Deflasi di Palangka Raya (0,14 persen) dipengaruhi oleh penurunan indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,51 persen), kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,09 persen), serta kelompok transportasi (0,04 persen).
Deflasi di Sampit (0,18 persen) dipengaruhi oleh penurunan kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,66 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,13 persen), serta kelompok transportasi (0,10).
Maka berdasarkan dua kota acuan yang disurvey pihak BPS Kalteng (Palangka Raya dan Sampit),
Kalimantan Tengah mengalami deflasi 0,15 persen.
Laju Inflasi tahun kalender (1,16 persen), dan tingkat inflasi tahun ke tahun (1,78 persen). Beberapa komoditas pangan yang turun diantaranya harga ayam potong dan sejumlah ikan laut maupun ikan air tawar.(drt/k-10).