Biaya operasional yang dikeluarkan dari keperluan membayar gaji sopir dan teknisi, BBM serta perawatan dan kebersihan
BANJARMASIN, KP – Pemko Banjarmasin ternyata mengeluarkan anggaran cukup besar untuk mengoperasionalkan Bus Rapit Transit (BRT) atau Bus Trans Banjarmasin.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin yang mengurusi transportasi angkutan umum itu setidaknya harus mengalokasi anggaran sekitar Rp 2 miliar setahun.
” Biaya operasional yang dikeluarkan itu dari keperluan membayar gaji sopir dan teknisi, BBM serta perawatan dan kebersihan,” kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin H Fendie.
Kepada {KP} belum lama ini saat berada di gedung DPRD Banjarmasin menghadiri rapat paripuFendie mengklaim, Bus Trans Banjarmasin saat ini makin diminati masyarakat.
” Rata-rata setiap bulannya mengangkut sekitar 11 ribu penumpang,”ujarnya.
Dimaklumi ujarnya, hingga saat ini Bus Trans Banjarmasin dalam pengoperasiannya belum memberikan kontribusi pemasukan kepada Pemko lantaran penumpang yang mendapatkan angkutan ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
” Kenapa, itu karena semangat dioperasikannya angkutan umum ini salah satunya adalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga kemacetan arus kendaraan di kota ini dapat dihindari,” tandasnya.
Dikatakan sebagaimana diketahui, Bus Trans Banjarmasin dioperasikan sekitar bulan Februari 2020 tahun lalu.
Dijelaskan, untuk memperluas jangkauan pelayanan Dishub Kota Banjarmasin berencana akan menambah satu koridor lagi, dan untuk keperluan ini armada Bus Trans Banjarmasin akan ditambah sebanyak 4 unit
“Saat ini Bus Trans Banjarmasin yang dioperasikan melayani angkutan umum ada 10 unit,” demikian kata Findie.(nid/K-3)