Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Penanganan Masker Bekas Sama Dengan Sampah Lainnya

×

Penanganan Masker Bekas Sama Dengan Sampah Lainnya

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – Banyaknya masker bekas pakai atau sampah masker yang ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih diakui oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, DLH Kota Banjarmasin, Marzuki membenarkan, bahwa masker yang merupakan salah satu dari limbah medis atau B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) masih banyak ditemukan di TPA milik Pemko Banjarmasin itu.

Baca Koran

Dirinya menyebut, sebelumnya sudah ada himbauan dari pihaknya dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin untuk menyerahkan sampah medis tersebut ke masing-masing puskesmas yang berada di wilayahnya.

“Puskesmas sudah memiliki angkutan resmi yang mengumpulkan sampah medis, untuk dimusnahkan sesuai aturan,” jelasnya.

Bukan tanpa alasan mengapa hal itu diungkapkannya. Ia mengaku khawatir apabila ternyata masker-masker bekas itu berasal dari warga yang sedang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman), akibat terpapar Covid-19.

Kemudian, justru dimanfaatkan untuk dipakai ulang, sehingga membahayakan kesehatan si pemakai selanjutnya, atau berpotensi menyebabkan penularan penyakit.

Untuk itu, ia pun kembali menekankan agar warga bisa memilah terlebih dahulu sampah yang ingin dibuang. Seperti sampah mana yang termasuk kategori medis dan mana yang bukan.

“Karena kalau sudah sampai di TPA Basirih, sudah tidak ada perlakuan khusus lagi. Pasti tercampur baur dengan sampah yang ada. Petugas kami mengangkut dari TPS ke TPA, langsung kami timbun. Kami berharap kesadaran warga untuk bisa memilah,” tekannya.

Ia pun lantas menyayangkan bila masih ada warga yang mencampur adukkan sampah medis dengan sampah rumah tangga.

“Para pemulung di TPA, itu sedikit banyaknya bekontribusi mengurangi sampah yang ada di bumi. Maka, sudah semestinya kita menghargai pekerjaan mereka dengan tidak membuang sampah medis tidak pada tempatnya,” tekannya.

Baca Juga :  Antusiasme Tinggi, Peserta Sertifikasi Halal Banjarmasin Meroket

Lebih lanjut. Jarang terpapar penyakit, bukan berarti terbebas. Warga yang memilah rezeki maupun petugas di TPA Basirih, mesti tetap waspada terhadap penyakit yang bisa mendera.

Untuk itu, Marzuki berpesan agar para pekerja tetap waspada. Misalnya, menjaga ketat pola makan. Tidak makan sebelum mencuci tangan atau membersihkan diri.

“Hal yang juga perlu mereka lakukan, seusai bekerja, langsung saja bersihkan diri,” pesannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Koordinator Lapangan di TPA Basirih, Rustam. Ia berharap adanya kesadaran masyarakat agar bisa memisahkan terlebih dahulu antara limbah medis dengan sampah rumah tangga sebelum dibuang ke TPS.

“Kami sangat berharap agar kedua jenis sampah ini jangan bercampur. Terserah masker-masker bekas itu mau dikubur atau dibakar. Asal jangan digabung dengan sampah non medis,” tandasnya. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan