Banjarmasin, KP – Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kalsel menunjukan keberhasilan, karena mampu menurunkan kasus Covid-19.
“Penerapan PPKM di Kalsel mampu menurunkan kasus Covid-19,” kata Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK kepada wartawan, kemarin, di Banjarmasin.
Hal ini terlihat pada jumlah pasien terduga terpapar Covid-19 di RSUD Ulin dan RS Anshari Saleh mengalami penurunan, dibandingkan sebelumnya, bahkan ruang perawatan Covid-19 hanya terisi sebagian.
Begitu pula warga masyarakat Kalsel yang sembuh cukup tinggi serta kasus Covid-19 juga mengalami penurunan.
“Kalau sebelum PPKM kasus Covid-19 di Kalsel per hari mencapai 800, kini tinggal 200,” tambah politisi Partai Golkar.
Supian HK mendukung kebijakan pemerintah terhadap PPKM, karena memang terbukti mampu menurunkan kasus Covid-19, yang dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
“Namun PPKM jangan sampai melumpuhkan dan menghambat perekonomian masyarakat,” ujar Supian HK.
melumpuhkan dan menghambat perekonomian masyarakat.
Terlebih pada masa pandemi, masyarakat sangat membutuhkan keperluan hidup dan kehidupan keluarga mereka. “Berarti pula harus ditunjang oleh perekonomian yang memadai, seperti arus lalulintas ekonomi jangan sampai mandek,” ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel V, meliputi Kabupaten Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Oleh sebab itu, petugas lapangan harus bijak dan bersikap humanis dalam menerapkan PPKM, tanpa mengenyampingkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin menambahkan, PPKM jangan membuat warga masyarakat menjadi ketakutan sehingga mereka tidak beraktifitas dalam upaya menumbuhkembangkan perekonomian.
“Kita dukung pemerintah melanjutkan PPKM guna mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata politisi Partai Gerindra.
Namun sebelum melanjutkan PPKM perlu terlebih dahulu evaluasi secara menyeluruh atau komprehensif agar tidak menimbulkan permasalahan yang tidak kita inginkan bersama. (lyn/K-3)