Iklan
Iklan
Iklan
Banjarbaru

Ciptakan Herd Imunity, Ribuan Warga Ikuti Vaksinasi di Bapelkes Kalsel

×

Ciptakan Herd Imunity, Ribuan Warga Ikuti Vaksinasi di Bapelkes Kalsel

Sebarkan artikel ini
VAKSIN MASSAL- Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza saat memantau kegiatan Vaksin di Balpelkes dan tampak kegiatan tersebut. (KP/Devi)

Banjarbaru,KP- Tim percepatan vaksinasi Covid-19 Banjarbaru menggelar vaksinasi massal untuk lebih dari 1000 orang yang di Bapelkes Provinsi Kalsel, Sabtu (9/10). Selain itu kegiatan yang sama juga di gelar di Kantor Kecamatan Cempaka, dengan kuota hingga 500 orang, termasuk di 10 puskesmas se kota Banjarbaru. Dengan target kuota vaksinasi per minggunya dapat memfasilitasi hingga 7000 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza menjelaskan saat ini kota Banjarbaru memiliki stok vaksin saat ini kisaran 30 ribu. Kota Banjarbaru juga mendapat kuota vaksin Pfizer sekitar 15.000 dosis.

Android

” Untuk Pfizer segera kami berikan kepada warga dibantu oleh tim Bapelkes yg nantinya akan membuka posko vaksinasi dengan kuota dosis mencapai 1000 hingga 1500 dosis perharinya.” Ujar Rizana.

Dilanjutkan Rizana jika Pfizer tersebut sangat bagus sama seperti moderna yang bisa digunakan untuk warga yg ingin umroh atau haji, vaksin itu juga akan di bagikan ke puskesmas dan rumah sakit guna menghindari penumpukan massa.

Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono menyebutkan untuk vaksinasi ditargetkan mencapai 50 persen selesai diakhir bulan Oktober dan akhir tahun bisa mencapai 70 persen.

“Warga kini sudah sangat peduli dengan ‘l dilihat dari antusiasme warga dalam pendaftaran vaksin yg terus meningkat. Hingga upaya penguatan herd imunity semakin bagus. ” ujar Wartono.

Perlu diketahui berdasarkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Pfizer pada 14 Juli 2021.

Dari hasil uji klinis fase ketiga menunjukkan efikasi vaksin Pfizer mencapai 100 persen pada kelompok usia 12-15 tahun. Sementara ketika diberikan kepada usia 16 tahun ke atas, efikasinya menurun menjadi 95,5 persen. (Dev/K-3)

Iklan
Iklan