Banjarmasin, KP – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin diminta agar tidak mengabaikan pembangunan infrastruktur sungai, meskipun transportasi ini mulai ditinggalkan masyarakat, seiring meningkatkannya pembangunan jalan darat.
“Sebagai kota dijuluki “seribu sungai”, Pemko harus berusaha mempertahankan dan menghidupkan kembali angkutan sungai dalam menunjang kemajuan pariwisata,” kata aktivis LSM Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel, Suryani Khair.
Kepada KP, Rabu (3/11/2021), Ia menjelaskan, sehubungan telah dicanangkannya sebagai kota pariwisata sejak 2015 lalu, Banjarmasin harus membenahi berbagai infrastruktur untuk mencapai tujuan program tersebut.
Salah satunya, dengan melakukan rehabilitasi dan perbaikan infrastruktur dermaga.
Diakui, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Perhubungan sejak 2015 lalu sudah menargetkan untuk memprogram pembangunan revitalisasi sebanyak 16 titik dermaga kecil.
“Namun hingga 2021 ini, hanya beberapa diantaranya yang terealisasi seperti pembangunan dermaga Siring Tendean,” ujarnya.
Suryani Khair meyakini, jika keberadaan dermaga kecil mampu dihidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, tapi juga dalam rangka menunjang pariwisata sungai.
Ia menilai, selama ini sejumlah dermaga kecil yang ada di Banjarmasin keberadaannya semakin tergerus, lantaran mode transportasi sungai sudah tidak diminati dan ditinggalkan masyarakat.
Suryani Khair mengatakan, untuk pembiayaan seluruh kegiatan revitalisasi dermaga tersebut diharapkan selain bersumber dari APBD Kota Banjarmasin tapi juga diharapkan dukungan pendanaan dari APBN.
Hal senada juga dikemukakan anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Wakhid Husaini, dimana pembangunan atau revitalisasi dermaga kecil dibutuhkan mengingat Kota Banjarmasin identik dengan sungai.
“Dengan dihidupkannya kembali dermaga, diharapkan masyarakat kembali menggunakan transportasi air,” katanya.
Ditambahkan, transportasi sungai ini sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan jalan darat, sebagai dampak pesatnya pertumbuhan penduduk dan tingginya minat masyarakat membeli kendaraan.
“Disisi lain dengan dihidupkan kembali dermaga juga diharapkan bisa menjadi akses ekonomi, mengingat kebutuhan pangan masyarakat sebagian didatangkan menggunakan transportasi air,” kata Wakhid Husaini. (nid/K-7)