Banjarmasin, KP – Beberapa ruas trotoar di Jalan Ahmad Yani (A Yani), Kilometer 6, Banjarmasin mengalami kerusakan. Padahal usia trotoar yang dibangun dengan biaya puluhan miliar rupiah itu, baru selesai dan diresmikan keseluruhan pada 2020 lalu.
Dari pantauan Kalimantan Post, kerusakan banyak ditemukan kanstin atau pembatas antara jalan dengan paving block pada trotoar terlepas dan keramiknya pecah.
Alhasil, pedestrian di pintu masuk Ibukota Kalimantan Selatan ini menjadi kurang elok gara-gara pecahnya keramik dan pembatas trotoar.
Rian, warga Kelurahan Teluk Tiram, yang saat itu sedang bersantai di kursi trotoar A Yani mengaku sangat menyayangkan kondisi trotoar sekarang ini. Terlebih trotoar yang dibangun baru dirasakan sekitar satu tahun belakangan.
“Baru saja kita punya trotoar yang bagus seperti ini, masa sudah rusak?,” ucapnya, saat ditemui di kawasan Ahmad Yani Kilometer 6, Senin (1/11) siang.
Ia hanya bisa berharap, agar kondisi tidak berlangsung lama dan segera dilakukan perbaikan oleh Pemerintah setempat.
“Semoga cepat diperbaiki. Jangan sampai rusaknya melebar,” harap pria 28 tahun itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Chandra tak menampik, bahwa trotoar di kawasan Ahmad Yani telah terjadi kesusakan di beberapa titik.
Pihaknya juga mengaku, pada tahu ini sudah menginventarisir titik mana saja yang mengalami kerusakan.
Namun, sayangnya Chandra masih belum membeberkan berapa jumlah persentase dan panjang trotoar yang mengalami kerusakan.
“Kita sudah inventarisir titiknya dimana saja. Itu akan kita perbaiki dan pemeliharaannya di tahun 2022 dari APBD Murni,” janjinya kepada awak media.
Ia tak menampik, bahwa kerusakan yang terjadi di beberapa titik trotoar ini bagian dampak dari program normalisasi sungai yang dijalankan tahun 2020 lalu. Terutama di kawasan Ahmad Yani Kilometer 6.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan bidang sungai agar bisa diminimalisir untuk kegiatan selanjutnya,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, pembangunan trotoar yang berada di sepanjang jalan nasional ini, dikerjakan secara bertahap pada tahun anggaran 2018 dan tahun anggaran 2019.
Pada tahun anggaran 2018, pengerjaan trotoar tahap pertama menelan anggaran sebesar Rp6,5 miliar untuk sepanjang 2.691 meter baik di sisi kiri maupun kanan jalan.
Sementara tahun anggaran 2019, pembangunan trotoar tahap kedua dikerjakan sepanjang 4.727 meter di sisi kiri maupun kanan jalan, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp16,4 miliar. (Zak/KPO-1)