Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Kuliner Khas Banjar Sukses Buka Jaringan Usaha di Kalselteng

×

Kuliner Khas Banjar Sukses Buka Jaringan Usaha di Kalselteng

Sebarkan artikel ini
8 4klm 13
ANTRE - Pelanggan terlihat antre di salah satu outlet Lempeng Pisang Ebot di Banjarmasin, kuliner khas banua ini kini juga sudah merambah ke provinsi tetangga Kalteng. (KP/Istimewa)

Owner Lempeng Pisang Ebot, Nada Rasna kepada Kalimantan Post menceritakan, untuk memulai bisnis hingga mencapai titik saat ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan perjuangan, mental yang kuat dan semangat pantang menyerah.

BANJARMASIN, KP – Lempeng Pisang Ebot, kudapan yang satu ini namanya cukup santer di Banjarmasin dan sekitarnya. Rasanya yang manis gurih dengan inovasi kekinian menjadikannya cukup disukai pecinta kuliner di banua.

Baca Koran

Bahkan, saking larisnya, Lempeng Ebot mulai mengembangkan bisnisnya dengan sistem waralaba atau franchise. Dan hingga saat ini, mampu membuka hingga 25 outlet di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Lempeng pisang sendiri, merupakan salah satu kue tradisional khas Banjar, Kalimantan Selatan. Tekstur kue yang kenyal dipadu rasa pisang yang khas membuat cemilan ini disukai banyak kalangan dan cocok disantap kapan dan di mana saja.

Owner Lempeng Pisang Ebot, Nada Rasna kepada Kalimantan Post menceritakan, untuk memulai bisnis hingga mencapai titik saat ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan perjuangan, mental yang kuat dan semangat pantang menyerah.

Saat itu, tutur Nada, kedua orangtuanya tidak mempunyai penghasilan tetap. Satu-satunya cara untuk menghidupi keluarga adalah dengan berdagang. Bahkan, modal yang didapatpun dari berhutang sana-sini.

“Dulu, kami sekeluarga sudah beberapa kali mencoba berbagai menu untuk dijual dengan tempat yang berpindah-pindah. Saya dan mama pernah jualan ronde, roti pisang, lontong, nasi kuning, sampai Indomie goreng. Pernah juga jualan nasi balamak, dan sempat laris manis. Tapi, tempatnya digusur, lalu bangkrut lagi,” kenangnya, Selasa (23/11).

Lucunya, lanjut Nada, awal memulai bisnis kue lempeng pisang ini justru tanpa perencanaan khusus sebelumnya, bahkan ide untuk menjualnya pun datang dari orang lain.

Baca Juga :  Melemahnya Rupiah Seiring Rencana Trump Tentang Ini

“Sebelum ada lempeng pisang, kami jualan makanan ayam madu goreng. Mulanya cuma jualan online, antar sendiri ke tempat konsumen. Makin hari prospeknya makin bagus, walaupun belum seberapa. Alhamdulillah, menu ayam dan itik madu Ebot resep mama ini masih bertahan dan terus berkembang bersama lempeng pisang,” jelasnya.

Lantas, kenapa akhirnya memilih menjual lempeng pisang? Menurut anak sulung dari tiga saudara ini, lempeng pisang merupakan menu favoritnya sekeluarga.

“Kami sekeluarga bisa kenyang dengan bahan sederhana. Menu andalan mama biar kami lahap makan,” ucapnya.

Menu lempeng pisang itu, jelas Nada, berawal dari sang ibu yang kelebihan membuat adonan di rumah. Sayang mubazir, jadilah lempeng pisang dibagi-bagikan sebagai bonus untuk pelanggan yang membeli ayam goreng madu.

“Jadi, hari itu kami bagikan gratis aja. Besoknya, malah rame pelanggan yang menyuruh lempeng pisang dimasukkan dalam menu. Akhirnya, saya dan mama sepakat lempeng pisang menjadi menu baru kami. Alhamdulillah, respon pelanggan luar biasa hingga saat ini,” tandasnya.

Sementara, nama Ebot sendiri diambil dari nama usaha sang suami yang sebelumnya memiliki tempat rental game online, yakni Game Arena Ebot.

Lempeng Pisang Ebot sendiri terdiri dari krenyes dan tanpa minyak. Pilihan isinya ada pisang dan nangka. Toppingnya pun bervariasi 11 varian, yakni original (gula putih biasa), gula aren, susu putih, susu coklat, keju susu coklat, keju susu putih, tapai hijau, tiramisu, dark chocolate, strawbery, dan greentea.

“Hampir semua varian rasa disukai pelanggan. Tapi, yang paling laris rasa original, gula aren, tiramisu dan keju susu

Harganya mulai dari Rp7.000. Nah, yang mau mampir bisa langsung ke Rumah Lempeng Ebot, Jalan Antasan Kecil Barat (Kampung Arab), Gang Sablon (samping mesjid Ar Ridha),” ujar Nada.

Baca Juga :  Kerja Sama XL Axiata – Alita Tangkal Penyakit Stroke, Salurkan Perangkat “JAGATARA” di Kalimantan

Bagi yang ingin memulai usaha, Lempeng Pisang Ebot juga membuka kesempatan untuk bisnis kemitraan.

“Franchise syaratnya harus punya titik lokasi minimal jarak 2,5 Km dari cabang lainnya. Memiliki karyawan dan membeli paket usaha senilai Rp15 juta, sudah termasuk satu outlet (gerobak dan bahan baku siap jualan),” pungkasnya. (opq/K-1)

Iklan
Iklan