Iklan
Iklan
Iklan
HEADLINE

Kurangi Seremoni, Masih Banyak Masalah Kesehatan Belum Tertangani

×

Kurangi Seremoni, Masih Banyak Masalah Kesehatan Belum Tertangani

Sebarkan artikel ini
Senam bersama di depan Balai Kota Banjarmasin saat puncak Hari Kesehatan Nasional (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Seremoni puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin rupanya menjadi perhatian oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Anggota Komisi IV di DPRD Kota Banjarmasin, Hendra secara tegas mengatakan, mestinya peringatan HKN tak perlu digelar dengan semarak dan terlalu seremonial.

Bukan tanpa alasan, hal itu diutarakannya lantaran saat ini menurutnya, masih banyak permasalahan kesehatan di Kota Banjarmasin yang belum tertangani dengan baik.

“Boleh merayakan HKN, tapi sederhana saja. Yang terpenting itu, mestinya bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun,” ucapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (12/11) siang.

Sebagai contoh, beberapa waktu terakhir, ia mengaku banyak menerima keluhan dari para relawan kesehatan di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.

Misalnya, relawan AIDS. Menurut Hendra, mereka (relawan) bergerak sedemikian rupa, melakukan pelacakan hingga turun ke lapangan, namun masih menggunakan biaya sendiri.

“Mereka (relawan) itu mestinya disantuni. Diperhatikan,” tekannya.

Pun demikian dengan para relawan TBC. Mereka, menurut Hendra, kini hampir tidak diperhatikan lagi dengan alasan ketiadaan anggaran.

“Jadi ada baiknya lebih berkonsentrasi terhadap hal-hal yang langsung menyentuh ke masyarakat,” tegasnya.

Disinggung apakah ada komunikasi terkait kegiatan peringatan HKN kepada anggota DPRD Kota Banjarmasin, khususnya di Komisi IV, terkait hal itu Hendra mengaku tidak ada. Namun ia tidak mengetahui apakah pimpinannya ada melakukan komunikasi terkait hal itu.

“Tapi, yang pasti seremonial seperti itu tiap tahun tetap ada dan menuai kontroversi. Bahkan peringatan HKN tahun lalu, saat pandemi sedang tinggi-tingginya, sempat viral lantaran ada kerumunan dan joget-joget,” bebernya.

“Walau pun diklaim spontanitas, ya kami berharap saat kondisi sekarang mestinya jangan ada dulu seremonial yang berlebihan,” tambahnya.

Baca Juga:  Paman Birin Raih Satyalancana Wira Karya, Wapres RI Minta Peran Keluarga Perkokoh Bebas Stunting

Menurut Hendra, itu belum menyangkut permasalahan yang saat ini juga disinyalir bakal dihadapi. Yakni, adanya ancaman banjir. Kemudian, munculnya penyakit penyerta seperti malaria.

“Akan lebih baik kita bisa bersiap untuk itu. Soal malaria, Dinkes bisa mengedukasi masyarakat tentang pencegahan malaria. Ini terlihat kecil tapi sangat bermanfaat,” sarannya.

Hendra juga menilai, bila melihat apa yang terjadi pada peringatan HPN, ia menduga ada kesan buang-buang anggaran. Meskipun menurut Hendra, pada saat HKN panitia mengaku selalu mencari dana sendiri, alias tidak membebani APBD.

“Tapi, penggunaan biaya yang dikumpulkan untuk hal seremonial semata, saya rasa tidaklah tepat. Lebih baik, dana yang dikumpulkan dimanfaatkan untuk hal yang bisa memberikan dampak ke masyarakat,” tekannya.

“Sah-sah saja merayakan, tapi tidak perlu mewah. Sederhana saja. Kalau beralasan nakes lelah dan perlu hiburan, bukan berarti peringatan tak bisa dirayakan secara sederhana. Ada banyak cara lain yang lebih elegan,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan