Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Nilai Ekspor Sawit dan Turunannya Meningkat

×

Nilai Ekspor Sawit dan Turunannya Meningkat

Sebarkan artikel ini
8 3klm nilai
MENINGKAT - Komoditas sawit menjadi penopang perekonomian nasional dan total nilai ekspor sawit dan turunannya mengalami peningkatan. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Komoditas sawit menjadi penopang perekonomian nasional. Hal ini terbukti menjadi komoditas andalan, termasuk dari sektor ekspor Indonesia.

Dikatakan Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Tofan Mahdi, kontribusi sawit bagi perekonomian nasional menyumbang total nilai ekspor pada tahun 2020 sebesar 22,97 Miliar US Dollar (sumber data: BPS, GAPKI, dan APBROBI).

Baca Koran

Menurutnya, berdasarkan data tersebut, nilai ekspor komoditas sawit lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2019 yang hanya sebesar 20,22 Miliar US Dollar.

Artinya, nilai ekspor meningkat, dan jika ditelaah lebih mendalam ekspor dari jumlah itu adalah dalam bentuk olahan minyak sawit atau turunannya bukan bahan mentah.

Hal Ini menjawab dan selaras program Indonesia yang meminta untuk ekspor komoditas kelapa sawit dalam sektor produk turunan.

“Dari data yang didapat, sudah ada 60 persen produk sawit Indonesia yang diekspor itu adalah produk turunan olahan sawit dan bukan lagi ekspor sawit mentahnya,” ujar Topan Mahdi.

Dalam dialog Jurnalist Fellowship dan Trianing Batch II Wilayah Kalimantan di Hotel Galaxy Banjarmasin, Jumat (12/11) itu, Topan juga Mahdi menambahkan, industri sawit juga mampu menghadirkan serapan tenaga kerja.

Yakni 2,3 juta usaha petani yang mempekerjakan 4,4 juta orang. Juga serapan sektor pertanian dengan 4,4 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja tidak langsung

Selain itu, dalam sektor energi terbarukan atau turunan sawit juga dapat membuat penghematan devisa negara sebesar 3,4 Miliar US Dollar atau sekitar Rp 51,73 triliun melalui mandatori B-20.

“Sementara, untuk mandatori B30 diperkirakan dapat menghemat sebesar 8 Miliar US Dollar atau sekitar 116 triliun,” paparnya.

Selain Tofan Mahdi, dalam dialog secara daring tersebut hadir sebagai pembicara, Fadhil Hasan, Ketua Bidang Luar Negeri GAPKI yang membahas Isu dan Tantangan Kelapa Sawit di Pasar Global.

Baca Juga :  Harga Pertamax Naik Mulai 1 Juli 2025

Selain itu, hadir pula Kadiv Komunikasi dan Medsos DPP Apkasindo, Golda Mektania, yang memaparkan meteri terkait Kontribusi Sawit bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani. (opq/K-1)

Iklan
Iklan