Iklan
Iklan
Iklan
EKONOMI

Ratih Punya Tekad Sasirangan Go Internasional

×

Ratih Punya Tekad Sasirangan Go Internasional

Sebarkan artikel ini
DIALOG - Mantan model Indonesia Ratih Sanggarwaty yang bergabung di Partai Gelora bertekad untuk mengangkat kain sasirangan ke kancah internasional, karena memiliki keunikan saat berdialog dengan pengrajin sasirangan. (KP/dok partai gelora)

Banjarmasin, KP – Ketua Bidang Perempuan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia, Ratih Sanggarwaty mengatakan, kain khas Kalsel sasirangan memiliki potensi besar untuk go internasional.

“Karena sasirangan memiliki ciri khas yang benar-benar unik,” kata Ratih, yang merupakan mantan model Indonesia saat menemui pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Sabtu (13/11/2021), di Banjarmasin.

Android

Untuk itu, Bidang Perempuan Partai Gelora siap untuk membantu dan memperjuangkan kemajuan industri sasirangan di Kalsel, berkolaborasi dengan setiap elemen masyarakat.

“Khususnya kaum perempuan di Kalsel,” tambahnya didampingi Ketua Bidang Kerja Sama Lembaga DPN Partai Gelora Indonesia, Hj Ratu Ratna Damayanti di Kriya Ketupat Banjarmasin.

Menurut Ratih, potensi semacam ini harus dioptimalkan agar bisa mengangkat kehidupan masyarakat, baik pengrajin sasirangan maupun komunitas lainnya.

“Mari kita mengangkat kain khas sasirangan di berbagai kesempatan, bahkan go internasional,” ujar Ratih, saat sharing tentang Sasirangan Go Internasional dihadapan sekitar 25 orang pengrajin.

Lebih lanjut diungkapkan, kain sasirangan ini tidak hanya unik, namun juga memiliki makna yang dalam untuk setiap motif yang digunakan, termasuk penggunaan warna.

“Ini merupakan keunggulan sasirangan, karena setiap motif memiliki makna tersendiri,” ungkapnya, pada kegiatan yang lebih banyak diisi dengan dialog bersama pengrajin.

Selain itu, pewarna alam lebih disukai masyarakat di luar negeri, karena lebih ramah lingkungan dan aman.

Ketua Bidang Perempuan DPW Partai Gelora Kalsel, Siti Saro mengungkapkan, banyak berdialog dengan pengrajin, terutama tentang pewarna alam dan motif sasirangan yang memiliki makna dalam.

“Kita berharap nilai-nilai budaya yang ada di kain sasirangan bisa terus dijaga dan dikembangkan,” kata Siti Saro. (lyn/K-1)

Iklan
Iklan